Kebakaran di Lampung Selatan
Kades Seloretno Sebut 4 Anak Korban Berada di Dalam saat Rumah Semi Permanen Terbakar
Kades Seloretno Ahmad Subari mengatakan saat kejadian kebakaran rumah semi permanen, di dalam rumah tersebut ada 4 orang yakni anak korban.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kepala Desa Seloretno Ahmad Subari mengatakan saat kejadian kebakaran rumah semi permanen, di dalam rumah tersebut ada 4 anak korban.
"Di dalam rumah ada 4 orang, anak-anaknya pemilik rumah," kata, Rabu 31 Agustus 2022.
"Informasinya 2 anak lagi tidur di kamar, 2 anaknya lagi sedang masak di dapur," ujarnya.
Subari mengatakan kedua orangtuanya berada di kebun.
"Kalau kerjaan si pemilik rumah buruh tani serabutan, saat kejadian dia tidak ada di lokasi," katanya.
"Biasanya si pemilik rumah berangkat pagi, pulangnya sore," ujarnya.
Subari mengatakan setelah mendapat laporan kebakaran, dirinya langsung menghubungi pihak damkar
"Dapat laporan langsung menghubungi damkar, tapi api sangat cepat membakar rumah korban," katanya.
Subari mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa dalam kebakaran rumah
"Tidak ada korban jiwa, kerugian materi masih didata," tandasnya
Api Berasal dari Dapur
Satu unit rumah semi permanen di Dusun II Banjarsari, Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Kebupaten Lampung Selatan rata dengan tanah akibat amukan si jago merah pada Rabu (31/8/2022), sekitar pukul 10.00 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun rumah semi permanen tersebut milik Hasim (52).
Diduga api berasal dari belakang rumah korban.
Hal ini dikatakan oleh tetangga korban Toni.
"Saya sempat melihat api dari belakang rumah korban, kemungkinan sumber api berasal dari dapurnya," katanya, Rabu.
"Lalu apinya dengan cepat membesar, dan membuat kami panik," ujarnya.
Toni mengatakan saat kejadian rumah tersebut ada anak-anak korban.
"Tadi saya lihat ada orang di dalam, setau saya dia (korban) punya 4 anak, dan kayaknya mereka semua ada di dalam rumah saat kejadian," katanya.
"Anak-anak korban berhasil selamat," ujarnya.
"Sepertinya orangtuanya tidak berada di rumah saat kejadian," ucapnya.
Toni mengatakan saat kejadian ada salah satu warga yang mengabari pemilik rumah.
"Pas kejadian ada yang menghubungi pemilik rumah, nggak lama mereka datang dan menghubungi pihak damkar," tandasnya.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
Pantauan Reporter Tribunlampung.co.id paska peristiwa kebakaran, tidak ada satu pun barang maupun peralatan rumah tangga yang bisa diselamatkan.
Dalam hitungan menit, kediaman korban berukuran 4x6 meter tersebut rata dengan tanah.
Sejumlah tetangga korban berusaha untuk padamkan api.
Sayangnya si jago merah sangat cepat membakar habis seluruh bangunan berikut isinya.
Selang beberapa menit kemudian, mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi kejadian untuk memadamkan sisa kebakaran agar tidak menjalar ke rumah lainnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)