Berita Lampung

Paskibra Nasional Asal Lampung Ingin Jadi Polwan, Saat Kecil Kerap Lihat Polisi Atur Lalu Lintas

Paskibra Nasional asal Lampung Shelin Tan Apriliani sejak kecil bercita-cita menjadi polwan. Ia akan terus berlatih agar bisa menjadi polwan.

Editor: Yoso Muliawan
Dokumentasi Pribadi
Cita-cita Jadi Polwan - Anggota Paskibra Nasional asal Lampung Shelin Tan Aprilia bercita-cita menjadi polwan. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan Paskibraka Nasional asal Lampung Shelin Tan Apriliani (16) berbagi cerita mengenai cita-citanya menjadi polwan.

Meskipun sang ayah hanya buruh tani dan ibundanya hanya ibu rumah tangga, hal itu tak mengurungkan niat Paskibraka Nasional asal Lampung Shelin Tan Apriliani untuk menggapai impian menjadi polwan.

Sudah sejak kecil Paskibraka Nasional asal Lampung Shelin Tan Apriliani bercita-cita menjadi polwan.

"Waktu kecil, saya sering lihat polisi di pinggir jalan mengatur lalu lintas agar tidak macet. Dari situ saya punya keinginan menjadi seorang polwan," kata Shelin, Rabu (31/8/2022).

"Apalagi lihat seorang polisi dengan seragamnya. Begitu gagah dan keren, dengan tubuh tegap dan suara lantang,” imbuhnya.

Baca juga: Melihat Perjuangan Shelin Tan Aprilia yang Terpilih Jadi Paskibraka Nasional

Shelin menuturkan polisi memiliki tugas mulia mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Saya juga ingin berguna bagi bangsa dan negara, salah satunya dengan menjadi polisi,” ujar Shelin.

Terpilih sebagai Paskibraka Nasional seolah langkah awal bagi Shelin untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polwan.

"Saya terus berlatih dan berusaha untuk mewujudkan mimpi saya, salah satunya dengan menjadi paskibra di sekolah," kata Shelin.

"Dan alhamdulillah saya terpilih sebagai Paskibra Nasional saat HUT ke-77 Kemerdekaan RI kemarin," sambungnya.

"Semoga dengan terpilihnya saya sebagai Paskibra Nasional kemarin bisa membantu saya mewujudkan cita-cita menjadi polwan," ujar Shelin lagi.

Mulyono (54), ayah Shelin Tan Aprilia, membenarkan sejak kecil Shelin bercita-cita masuk Akademi Kepolisian atau Akpol.

Baca juga: Kisah Anggota Paskibra Asal Tanggamus Selama Latihan, Bangun Jam 4 Subuh, Baru Selesai Latihan Sore

"Memang cita-cita Shelin dari kecil ingin jadi polisi, karena sewaktu kecil dia sering lihat polisi di jalanan," tutur Mulyono.

Mulyono pun berharap terpilihnya Shelin sebagai Paskibra Nasional bisa membantu langkah sang putri untuk menjadi polwan.

"Saya selalu mendoakan yang terbaik untuk dia. Semoga cita-cita masuk Akpol tercapai," ucap Mulyono.

Sukamdi selaku kepala Dusun Sidoluhur, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, turut mendorong agar Shelin Tan Aprilia mewujudkan cita-citanya menjadi polwan.

"Katanya Shelin mau jadi polwan. Kami sangat mendukung cita-citanya. Kami sudah minta kepada Pak Bhabinkamtibmas dan Pak Babinsa di sini untuk melatih Shelin," kata Sukamdi.

Pemalu Tapi Aktif

Shelin Tan Apriliani (16), anggota Paskibra Nasional asal Lampung, ternyata sosok yang pemalu.

Namun, di balik karakternya yang pemalu, Shelin dikenal aktif dalam kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya di Kabupaten Lampung Selatan.

“Sebenarnya pemalu. Tapi setiap ada kegiatan masyarakat seperti gotong royong ataupun kegiatan kepemudaan, selalu aktif terlibat,” kata Sukamdi, kepala Dusun Sidoluhur, Selasa (30/8/2022).

Shelin juga dikenal anak yang rajin di lingkungan tempat tinggalnya.

"Kesehariannya, seperti siswa pada umumnya. Waktunya sekolah, ya sekolah. Giliran waktunya berangkat ngaji, ya berangkat. Memang anaknya sangat rajin," ucap Sukamdi.

Senada, Syamsul selaku kepala Desa Sidoasri, menuturkan Shelin sosok yang tekun.

"Walaupun Shelin berasal dari keluarga sederhana, alhamdulillah Shelin anaknya tekun, rajin, giat, dan ulet," kata Syamsul.

Shelin Tan Apriliani tinggal di Dusun Sidoluhur, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.

Shelin adalah anak tunggal pasangan Mulyono (54) dan Suwarti (45).

Ayah Shelin bekerja sebagai buruh tani dan pemelihara hewan ternak, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.

Shelin tercatat sebagai siswi SMKN 1 Kalianda.

Shelin pernah menempuh pendidikan di SDN 3 Sidoasri dan SMPN 1 Candipuro.

Sebagai anggota Paskibra Nasional, Shelin tergabung dalam formasi 17, grup Panca Sila Tangguh, pada upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta, 17 Agustus 2022.

Syukuran

Saat Shelin Tan Apriliani hendak berangkat untuk bertugas sebagai Paskibra Nasional ke Istana Negara, pihak desa dan kecamatan di tempat tinggalnya memberi semangat.

"Saat keberangkatannya, kami kumpul di desa, mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk Shelin,” ujar Sukamdi, kepala Dusun Sidoluhur.

“Kami juga memberi sedikit wejangan atau motivasi kepada dia supaya semangat," imbuhnya.

Sukamdi mengungkapkan pihak desa maupun kecamatan juga memberikan sedikit bantuan kepada Shelin berupa uang saku.

Pemberian sedikit bantuan kepada Shelin ini dibenarkan oleh Syamsul, kepala Desa Sidoasri.

Sedikit bantuan itu, menurut Syamsul, untuk biaya selama pelatihan Paskibra Nasional.

Camat Candipuro, Solatan, menjelaskan keberangkatan Shelin ke Jakarta turut dikoordinasikan kepada pihak kecamatan.

Awalnya, Solatan dan pihak kecamatan tidak tahu bahwa orangtua Shelin kesulitan biaya untuk keberangkatan Shelin ke Jakarta.

"Awalnya saat kami tahu ada warga kami yang terpilih mewakili Lampung Selatan menjadi Paskibra Nasional, saya pesan kepada Persatuan Paskibra Indonesia (PPI) untuk menghubungi Shelin agar menemui saya," kata Solatan.

Selang dua hari kemudian, Solatan ditemui oleh Shelin.

Solatan lalu memberikan bantuan untuk biaya pelatihan Paskibra Nasional.

Jual Kambing

Orangtua Shelin Tan Apriliani turut mendapat undangan untuk menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di Istana Negara, di mana sang putri tergabung dalam Paskibra Nasional.

Namun, orangtua Shelin sempat bingung lantaran tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta, sekaligus biaya penginapan selama di Jakarta.

"Saya malu menyampaikan ke Kepala Desa dan Pak Camat kalau kami berdua dapat undangan dari Presiden Jokowi Widodo untuk hadir melihat Shelin sebagai paskibra di Istana Negara," tutur Mulyono, Selasa (23/8/2022).

"Kami dapat undangan, Senin 15 Agustus, sementara harus tiba di Istana Negara, Selasa 16 Agustus," ujarnya.

Mulyono sempat memutuskan tidak berangkat ke Jakarta.

Namun, Mulyono melihat istrinya sedih hingga meneteskan air mata karena sangat ingin melihat Shelin tampil sebagai Paskibra di Istana Negara.

Apalagi, Mulyono mendapat telepon dari orangtua Rendy Rafael Hogan Putra, siswa asal Kota Bandar Lampung yang juga terpilih sebagai Paskibara Nasional.

Dalam percakapan di telepon, diketahui orangtua Rendy Rafael Hogan Putra juga berangkat ke Jakarta untuk menyaksikan sang putra tampil dalam tim Paskibra.

Mulyono, ayah Shelin yang hanya buruh tani dan pemelihara hewan ternak, lantas memutar otak.

Mulyono lalu merelakan ternak kambingnya dijual untuk ongkos ke Jakarta.

Selain ingin menyaksikan langsung Shelin bertugas sebagai Paskibra Nasional, Mulyono dan istri juga sudah sebulan tidak bertemu sang putri yang harus menjalani pelatihan.

Namun, usaha untuk mendapatkan uang untuk ongkos ke Jakarta dengan menjual ternak kambing tidak semudah yang dibayangkan.

Sebab, sampai menjelang keberangkatan ke Jakarta, ternak kambing yang hendak dijual tak kunjung laku.

Tepikir oleh Mulyono untuk meminjam uang kepada tetangga.

Beruntung, tetangganya mau memberikan pinjaman uang.

Mulyono menjanjikan kepada tetangganya bahwa uang pinjaman akan dikembalikan setelah ternak kambingnya laku terjual sepulangnya dari Jakarta.

"Kami berangkat naik travel sore (15 Agustus), sampai Tangerang subuh. Sesampainya di Jakarta, tidak bisa langsung ke Istana Negara karena harus menunggu kartu undangan dulu," beber Mulyono.

"Jadi, terpaksa menginap dulu di hotel. Biaya menginap di hotel itu Rp 500 ribu, sedangkan kami berdua menginap selama dua hari," sambungnya.

Mulyono dan istri terpaksa makan dengan menu harga murah.

"Untuk makan, siang dan malam kami makan di luar hotel, biar lebih murah,” katanya.

Tukar Tambah Jeans

Mulyono mengaku sempat minder dengan orangtua anggota Paskibra Nasional lainnya.

"Kebanyakan mereka dari keluarga mampu,” ujarnya.

Terselip cerita saat Mulyono sempat tidak diperbolehkan masuk ke dalam Istana Negara.

"Saat masuk ke dalam Istana, tidak boleh pakai celana jeans. Jadi, saya keluar cari pedagang yang jual celana dasar,” tutur Mulyono.

“Kebetulan ada. Saya minta tolong ditukar dengan celana yang saya pakai dan saya kasih uang seratus ribu sebagai tambahannya," sambung Mulyono.

Saat masuk ke dalam Istana Negara, Mulyono juga diminta untuk melakukan tes swab terlebih dahulu.

"Sesampainya di Wisma Negara dan bisa bertemu Shelin, air mata saya langsung menetes," kata Mulyono.

"Walaupun pertemuannya cuma setengah jam, tapi saya senang," imbuhnya.

"Setelah bertemu Shelin kami kembali ke hotel sekaligus pamit. Setelah acara pengibaran bendera, kami langsung pulang ke Lampung,” ujar Mulyono. ( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved