Berita Lampung

BPS Lampung Catat Volume Bongkar Barang ke Luar Negeri Turun 65,4 Persen di Tahun 2021

Kepala BPS Lampung Endang Retno Subiyandani menjelaskan, di 2021 volume bongkar barang ke luar negeri hanya 5.630.454 ton dibandingkan 2020.

Dokumentasi Publikasi Statistik Transportasi Lampung
Data bongkar barang ke luar negeri menurut pelabuhan di Lampung tahun 2021. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Volume bongkar muat barang ke luar negeri pada tahun 2021 dari Provinsi Lampung memperlihatkan penurunan.

Khusus untuk volume bongkar barang ke luar negeri, bahkan penurunannya cukup tinggi mencapai 65,4 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Endang Retno Subiyandani menjelaskan, di 2021 volume bongkar barang ke luar negeri hanya 5.630.454 ton dibandingkan 2020 sebanyak 16.261.401 ton.

"Masing-masing pelabuhan tercatat sebanyak 2.398.710 ton di Pelabuhan KSOP Kelas I Panjang, 2.012.216 ton di Pelabuhan PT Pelindo II Panjang, dan 1.219.528 ton di pelabuhan Kotaagung," beber dia dalam Publikasi Statistik Transportasi Provinsi Lampung 2021, Rabu (31/8/2022).

Endang mengatakan, terkait aktivitas bongkar atau muat barang ke luar negeri di 2021 memang hanya terjadi di tiga pelabuhan itu saja.

Baca juga: Pemkab Mesuji Lampung Dorong Pelaku UMKM Daftarkan Produk di e-Katalog

Baca juga: Update Harga Bahan Pangan di Pasar Gedong Tataan Pesawaran, Cabai Merah Turun, Telur Naik

Terkait volume muat barang ke luar negeri pada 2021 juga memperlihatkan penurunan. 

Bila pada 2020 volume muat barang ke luar negeri tercatat sebesar 14.941.478 ton, di 2021 menurun sebesar 5,31 persen menjadi 14.147.677 ton. 

Kegiatan muat barang ke luar negeri ini terjadi di Pelabuhan KSOP Kelas I Panjang sebanyak 10.519.695 ton.

Lalu di Pelabuhan Pelindo II sebanyak 3.454.941 ton dan Pelabuhan Kotaagung sebanyak 173.041 ton.

Penurunan volume bongkar maupun muat barang ke luar negeri ini disebabkan oleh pembatasan-pembatasan yang sempat diberlakukan terkait pandemi Covid-19. 

"Tahun 2021 banyak pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah, sehingga turut mempengaruhi terkait aktivitas bongkar muat barang ke luar negeri," beber Statistisi Ahli Madya pada Fungsi Statistik Distribusi, Riduan.

BPS mendapatkan rekapitulasi data dari pelabuhan-pelabuhan yang ada di Lampung terkait angka penurunan yang terjadi.

Dalam hal ini BPS melihat untuk kondisi 2022 akan terjadi peningkatan dibandingkan 2021.

"Mengenai 2022 sudah bagus peningkatannya, bisa dilihat dari rilis transportasi setiap bulannya. Karena didukung dari longgarnya terkait aturan pembatasan," paparnya lebih lanjut.

Sementara itu, mengenai kegiatan muat barang dalam negeri (antar provinsi) untuk di Lampung tercatat di 6 (enam) pelabuhan yaitu Pelabuhan Kotaagung dan Pelabuhan Pelindo II.

Lalu Pelabuhan Labuhan Maringgai, Pelabuhan Kuala Teladas, Pelabuhan Way Seputih, dan Pelabuhan KSOP Kelas I Panjang. 

Adapun total muatan yang tercatat di 6 (enam) pelabuhan tersebut mencapai 26.266.661 ton.

Terlihat mengalami kenaikan sebesar 28,71 persen dibandingkan 2020 yaitu sebesar 20.408.218 ton. 

Pada 2021 persentase kenaikan muat barang tertinggi terjadi di Pelabuhan Labuhan Maringgai yang mencapai hingga 894,23 persen.

Dimana sebelumnya di 2020 hanya 520 ton meningkat menjadi 5.170 ton pada 2021.

Selain itu, kegiatan muat barang yang dilakukan di Pelabuhan Kotaagung pada 2021 mencapai 11.145.255 ton dari 2020 yang hanya 6.833.266 ton.

Di Pelabuhan Panjang melalui KSOP Kelas I Panjang dan PT Pelindo II kegiatan muat barang di 2021 masing-masing 13.614.718 ton dari sebelumnya 11.891.247 ton di 2020 dan 1.415.738 ton dari 1.342.429 ton.

Pelabuhan Way Seputih pada 2021 sebesar 13.755 ton dari sebelumnya 12.770 ton pada 2020.

Sebaliknya kegiatan muat barang di Pelabuhan Kuala Teladas pada 2021 mengalami penurunan sebesar 78 persen yaitu dari 327.986 ton di 2020 menjadi 72.024 ton di 2021.

Lain halnya dengan kegiatan muat barang, kegiatan bongkar barang dalam negeri pada 2021 memperlihatkan penurunan volume dibandingkan 2020. 

Adapun total bongkar barang yang tercatat di 2021 sebesar 10.502.854 ton, turun 17,2 persen dibandingkan 2020 sebesar 12.686.889 ton. 

Penurunan yang signifikan terjadi di Pelabuhan Labuhan Maringgai sebesar 98 persen yaitu dari 263.710 ton pada tahun 2020 menjadi 5.249 ton pada 2021.

Sebaliknya Jika dibandingkan dengan tahun 2019 bongkar muat barang di 9 (sembilan) pelabuhan mengalami kenaikan volume sebesar 6,7 persen.

Kenaikan terjadi di Pelabuhan Kotaagung sebesar 47,6 persen, dimana pada 2021 tercatat sebesar 4.226.448 ton dari sebelumnya 2.863.897 ton pada 2019. 

"Jika dilihat dari penyumbang terbesar bongkar barang pada semua pelabuhan di Lampung tahun 2021, Pelabuhan KSOP Kelas I Panjang, Pelabuhan Kotaagung, dan Pelabuhan PT Pelindo II merupakan penyumbang terbesar yaitu sebanyak 97,9 persen dari total volume bongkar barang yang tercatat," beber Endang lebih lanjut.

Tiga pelabuhan tersebut menjadi yang paling ramai dalam aktivitas bongkar barang domestik. 

Penumpang Turun 46 Persen

Selain kegiatan bongkar dan muat dalam negeri yang mengangkut barang, ada juga pelabuhan yang mengangkut penumpang yaitu Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan. 

Endang menjelaskan, pelabuhan yang menjadi pintu gerbang selatan Pulau Sumatera ini di 2021 tercatat telah memberangkatkan penumpang sebanyak 319.216 orang.

Tujuan penumpang yakni menuju Pulau Jawa. "Angka ini mengalami penurunan sebesar 46,01 persen bila dibandingkan 2020 yang tercatat sebanyak 591.301 orang penumpang," beber dia.

Sementara untuk jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api juga terlihat mengalami penurunan.  

Terlihat dari jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung di 2021 sebanyak 222.077 orang, turun 34,3 persen bila dibandingkan 2020 sebesar 338.130 orang.

"Hal ini disebabkan antara lain karena pembatasan perjalanan oleh pemerintah, dan menurunnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan karena berkurangnya pendapatan akibat pandemi Covid-19," papar Endang lebih lanjut. 

Sementara itu, jika dibandingkan 2019 penumpang kereta api sebanyak 888.525 orang. Jika dibandingkan dengan angka di 2021 terjadi penurunan sebesar 75 persen.

Sementara untuk perkembangan muat barang kereta api di Stasiun Tanjung Karang di 2021 mengalami penurunan 0,5 persen jika dibandingkan 2020.

Dimana jumlah muat barang di 2021 sebesar 18.687.000 ton dibandingkan 2020 sebesar 18.783.000 ton (2020).

Sementara jika dibandingkan 2019 dengan jumlah muat barang sebesar 21.337.000 ton, pada 2021 ini juga mengalami penurunan sebesar 12,42 persen.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved