Pemilu 2024
KPU Lampung Gandeng Influencer dan Pegiat Medsos untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilu 2024
Kordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat KPU Lampung, Antoniyus Cahyalana mengatakan, KPU perlu merangkul semua pihak untuk
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - KPU Lampung akan menggandeng sejumlah pihak untuk mendongkrak partisipasi masyarakat khususnya kaum milenial pada Pemilu 2024.
KPU Lampung berencana menggandeng sejumlah pegiat media sosial dan influence yang ada di Lampung untuk Pemilu 2024.
Kordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat KPU Lampung, Antoniyus Cahyalana mengatakan, KPU perlu merangkul semua pihak untuk mendongkrak partisipasi masyarakat Pemilu 2024.
Termasuk kelompok anak muda dan netizen yang aktif berselancar di dunia maya.
"Karena sekarang ini era nya sudah berbeda. Mau tidak mau KPU harus bersinergi dengan kelompok muda yang gemar bermedsos," kata Anton, disela ngopi santai bareng KPU di Gade Coffe, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Kisah Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Menuntun Sepeda Kiloan Meter Demi Rp 1000
Baca juga: Karyawati Minimarket di Lampung Timur Tertipu Jutaan Rupiah, Pelaku Masih Berkeliaran
Anton mengatakan, susunan KPU RI yang baru saja dilantik di tahun 2022 ini punya alur kebijakan berbeda dari kepemimpinan sebelumnya.
Terutama mengenai alur kebijakan yang dikuatkan oleh Divisi Partisipasi Masyarakat dengan mengedepankan Pemilu yang inklusif.
Dalam artian terbuka dengan melibatkan semua pihak. Sehingga menurut Anton bukan hanya pemilu yang didominasi oleh Partai Politik.
"Lebih dari itu, setiap proses tahapan Pemilu masyarakat juga harus turut partisipasi aktif," kata Anton.
Karena itu, tujuan KPU menggandeng pegiat sosmed dan influence ini dengan harapan dapat menyampaikan kepada generasi milenial.
Khususnya informasi informasi yang berkaitan dengan tahapan tahapan pemilu 2024.
"Seperti kita ketahui, bonus demografi angka pemilih muda mencapai 45 persen, dari angka itu mereka cenderung tidak bisa lepas dengan internet," kata Anton.
Baca juga: Polres Pringsewu Bongkar Sindikat Bandar, Amankan 1,2 Kilo Ganja dari Empat Tersangka
Baca juga: Geger! Pelajar SMP di Lampung Selatan Nekat Rudapaksa Anak di Bawah Umur
Bahkan lanjut, Anton KPU saat ini juga melakukan sosialisasi dengan menggunakan berbagai platform media sosial.
Mulai dari YouTube, Instagram, Facebook dan Tiktok. Namun Anton mengakui platform medsos yang dibangun KPU masih kalah jauh dengan akun akun pribadi milik influence di Lampung.
"Masalahnya adalah, pengikut sosial media KPU ini jauh dari akun akun lainnya. Artinya masih jarang di akses masyarakat," kata Anton.
Karena itu, Anton menilai bagaimana informasi tentang kepemiluan yang dijadikan konten oleh KPU, bisa sampai ke semua lapisan masyarakat khususnya generasi milenial.
"Kami memang belum maksimal, jadi kami harus minta suport dan banyak belajar lagi dari teman teman admin sosmed dan influence ini," kata Anton.
Dalam kesempatan itu, admin media sosial Tribun Lampung Teguh Prasetyo menyampaikan sejumlah saran kepada KPU Lampung.
Menurut Teguh, yang perlu diperhatikan adalah mengenai segmentasi audience yang dituju oleh KPU.
"Misal menyasar segmentasi milenial, maka konten konten sosmed KPU harus dikemas sesuai dengan pola pikir generasi milenial," kata Teguh.
Karena itu, lanjut Teguh konten media sosial yang ditampilkan KPU harus mencerminkan semangat anak muda.
Menurutnya, postingan anak muda tidak melulu dianggap kekanakan. KPU bisa mensiasatinya dengan tetap memberi sentuhan isu yang ingin disampaikan ke masyarakat.
"Bisa juga KPU melalui akun Medsos nya memberikan give away atau kuis kepada followers nya, karena itu memancing ketertarikan anak muda," kata Teguh.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)