Berita Lampung
Puluhan Pelajar Asal Lampung Selatan Terjaring Razia Hendak Ikut Demo di Bandar Lampung
Puluhan pelajar asal Lampung Selatan terjaring razia oleh petugas Polsek Merbau Mataram hendak ikut demo di Bandar Lampung.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Puluhan pelajar asal Lampung Selatan terjaring razia ketika hendak ikut demo di Bandar Lampung.
Puluhan pelajar terjaring razia oleh petugas petugas Polsek Merbau Mataram saat sedang patroli, lalu mereka diamankan untuk diperiksa dan didata di Lapangan Baruna Ria, Kecamatan Panjang, kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis (15/9/2022).
Dari pantauan Tribunlampung.co.id puluhan pelajar tersebut asal Lampung Selatan tersebut hendak ke Bandar Lampung dengan menumpang kendaraan truk.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas kepolisian dari Polsek Merbau Mataram ditemukan celurit dan bendera-bendera dari tas pelajar tersebut
Diketahui, hari ini sedang ada aksi demo mahasiswa yang berpusat di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung, Jl Wolter Monginsidi No 69, Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung,
Baca juga: Warga Minta Perbaikan Jalan saat Reses DPRD Fraksi PDIP Dapil Kota Bandar Lampung
Baca juga: BLT BBM untuk Masyarakat di Lampung Barat Cair, Dissos: Penyaluran Bertahap
Demonstrasi mahasiswa tersebut menuntut kenaikan harga BBM.
Diketahui harga BBM saat ini jenis Bio Solar Rp 6.800, Pertalite Rp 10.000, Pertamax Rp 14.850, Pertamax Turbo Rp 16.250, Dexlite Rp 17.450, Pertamina Dex Rp 17.750.
Kapolsek Merbau Mataram Iptu Benny Ariawan membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan puluhan siswa yang diduga henda akan tawuran
"Ini kan kebetulan lagi demo-demo biasanya mereka juga disuruh ikutan demo," kata Benny,
"Tadi ketawannya pas mereka lagi ngelempar tas ke arah mobil yang ingin mereka tumpangin, terus papasan dengan petugas yang sedang patroli," ujarnya.
"Pas dicek petugas isi tas anak-anak STM yang mau tawuran ini isinya celurit, langsung kami amankan di lapangan baruna, untuk kita lakukan pemeriksaan san pendataan," ucapnya.
Benny mengatakan puluhan pelajar STM tersebut berasal dari Kalianda dan diduga akan mengikuti demo ke Bandar Lampung
"Alasannya, mereka mau jadi suporter futsal tim sekolah mereka, tapi itu kan alasan mereka, sah sah aja," katanya
"Yang jelas pada saat akan diamankan dari kelompok siswa tersebut melempar sebuah tas yang ternyata isinya senjata tajam berjenis celurit dan bendera-bendera yang mengisyaratkan nama kelompok mereka atau asal sekolah mereka," ujarnya
"Itu kayaknya gabungan dari 4 sekolah dijadiin satu gitu, ini kepala sekolahnya sudah kita beritahu supaya datang menjemput ke polres Lampung Selatan," tandasnya
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)