Berita Lampung
Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Rudi Suryanto Gunakan Pakaian Sipil saat Upacara PTDH
Saat upacara PTDH Rudi Suryanto hanya mengenakan pakaian sipil yang menandakan bahwa ia telah dicopot sebagai anggota Polri.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polres Lampung Tengah gelar upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) Rudi Suryanto di halaman Mapolres, Jumat (16/9/22).
Diketahui Rudi Suryanto, pelaku penembakan Aipda Ahmad Karnaen diberhentikan tidak dengan hormat oleh Polda Lampung dalam sidang kode etik di Polres Lampung Tengah, Kamis (8/9/2022) lalu.
PTDH mantan Kanit Provos Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah itu sebagai bentuk konsekuensi terhadap tindakan pelaku yang direncanakan membunuh Aipda Ahmad Karnaen.
Upacara PTDH Rudi Suryanto dipimpin langsung Kapolres AKBP Doffie Falevi Sanjaya dan dihadiri Kabid Humas Polda Lampung beserta jajaran Perwira Polres Lampung Tengah.
Rudi Suryanto saat ini resmi diberhentikan sebagai anggota Polri dan kembali menjadi warga sipil.
Baca juga: DPRD Lampung Dapil 5 Minta Kedepankan Restorative Justice pada Kasus Tambang Ilegal di Way Kanan
Baca juga: Ritual Roro Fitria Akhirnya Dibongkar Andre Irawan Imbas Gugatan Cerai
Pantauan Tribunlampung.co.id, saat upacara Rudi Suryanto hanya mengenakan pakaian sipil yang menandakan bahwa ia telah dicopot sebagai anggota Polri.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengaku, bahwa kasus Rudi Suryanto sudah diproses dan berkas Tahap 1 sudah dikirim ke Kejaksaan.
"Sampai saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan berkas dan kelengkapannya, saat ini masih masa tenggang maksimal 14 hari pemeriksaan berkas tersebut," katanya.
Kapolres Lampung Tengah mengatakan, terkait izin senjata untuk para personelnya akan rutin melakukan pemeriksaan.
"Untuk anggota Polri yang memegang senjata, walaupun sudah melalui uji tes, psikologi maupun yang lainya, harus tetap dilakukan penyegaran," katanya.
Baca juga: Polisi Temukan Pisau diduga untuk Eksekusi PNS Semarang Saksi Korupsi sebelum Dibakar
Baca juga: Roro Fitria Singgung Soal Klimaks Suaminya, Akhirnya Pilih Cerai
Sedangkan dalam pengawasan, perwira harus lebih peka memantau personilnya untuk dua tingkat ke bawah.
"Dalam pengawasan harus wajib tahu jika ada permasalahan terhadap anggotanya," tambahnya.
Ia mengatakan, untuk penguatan iman, Polri juga harus aktif dalam kegiatan rohani, ibadah harus dilakukan rutin di semua jajaran.
Tewas di Rumah Sendiri
Aipda Ahmad Karnain tewas ditembak di rumahnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada 4 September 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.
Anggota polisi yang tewas ditembak merupakan anggota Bhabinkamtibmas, Kampung Putra Lempuyang, Polres Lampung Tengah.
Husnif selaku camat Way Pengubuan mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan tersebut.
Husnif mengatakan, ia terakhir melihat korban Aipda Karnain pada Minggu sore, sekira pukul 17.00 WIB bersama Sarudin selaku anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Ketika itu keduanya sedang melatih Tim yang akan dilombakan dalam rangka HUT TNI. Tim tersebut akan dilombakan di tingkat Kabupaten Lampung Tengah.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menyebut jika korban tewas tepat di depan istri dan anaknya.
"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin (5/9/2022).
Luka Tembak di Dada Kiri
Aipda Ahmad Karnain mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Baca juga: Andre Irawan Coba Bertahan Meski Roro Fitria Minta Cerai, Demi Anak
Baca juga: Ibu Gen Halilintar Beberkan Calon Menantunya Harus Punya Masa Lalu yang Baik
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Gunung Sugih sebelum akhirnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad didampingi Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan kronologi kejadian polisi tewas ditembak tersebut.
Menurut AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, ketika itu korban Aipda Karnain (41), didatangi pelaku Aipda Rudi Suryanto (39) di rumahnya.
Mengetahui didatangi rekannya, Aipda Karnain pun menghampiri pelaku Aipda Rudi Suryanto.
Tanpa basa-basi, Aipda Rudi Suryanto langsung menodongkan pistol dan spontan menembak dada kiri Aipda Karnain.
Bahkan, peluru dari pistol yang dipegang Aipda Rudi Suryanto menembus punggung belakang Aipda Karnain.
Setelah ditembak, korban Aipda Karnain sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.
Namun, sebelum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah jatuh bersimbah darah.
Motif Pelaku Sakit Hati
Motif polisi tembak polisi di Lampung Tengah diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konfrensi pers, Senin (5/9/2022).
Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.
Doffi Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, sakit hati yang mengakibatkan oknum polisi tembak polisi itu karena pelaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik.
AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, pada Minggu (4/9/2022) malam, pelaku melakukan penembakan karena merasa sudah berada di titik puncak, karena korban sudah menyinggung ke ranah keluarga.
"Pelaku melihat di group whatsapp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Kapolres menceritakan, saat pelaku melaksanakan piket SPK, istri menelepon dan mengatakan sedang sakit.
Sehingga pelaku izin untuk kembali ke rumah.
"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata Kapolres.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)