Berita Lampung
Erdi, Perajin Batu Bata di Punggur Lampung Tengah Rutin Produksi 20 Ribu Batu Bata
Erdi, produsen batu bata di Punggur, Lampung Tengah rutin produksi 20 ribu batu bata dan omsetnya Rp 8 juta perbulan.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Erdi, warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah sudah tekuni batu bata sejak 15 tahun.
Tempat produksi batu bata milik Erdi yang ada di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah rutin produksi 20 ribu batau bata tiap bulan.
Untuk cara produksi batu bata di tempat Erdi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah ini masih gunakan cara manual dengan omset Rp 8 juta perbulan.
Erdi dirikan usaha produksi batu bata sejak 2007 lalu dan sampai saat ini masih eksis.
Erdi mengatakan, bahan baku utama yang digunakan adalah tanah yang halus, tanpa ada campuran bahan lain seperti pasir, kerikil, dan lainnya.
Baca juga: Ayah Histeris Paman Kumandangkan Azan Korban Tenggelam Bendungan Way Sekampung Pringsewu
Baca juga: Polda Lampung Pendalaman Subsi Penerangan Masyarakat Humas Polres Tanggamus
"Kalau ada pasir dan krikil, tekstur bata tidak kuat dan mudah hancur," katanya.
Erdi menjelaskan, tahapan pembuatan batu bata manual yang dijalaninya diawali dengan pembuatan adonan batu bata, lalu pencetakan, penjemuran, pembakaaran.
Dalam proses pencetakan, adonan tanah yang akan dicetak harus ditaburi abu sisa pembakaran, agar batu bata tidak lengket di alat cetak.
Untuk kegiatan produksi, Erdi mempekerjakan 2 orang karyawan.
"Satu orang karyawan mampu memproduksi 500 sampai 600 batu bata dalam satu hari," katanya.
Percetakan batu bata milik Erdi mampu memproduksi sebanyak 20 ribu per bulan.
Erdi mengatakan, dalam proses penjemuran saat cuaca cerah bisa diselesaikan dalam waktu 5-7 hari.
Baca juga: Tempat Kuliner di Lampung, Kedai CFD Kota Gajah Lampung Tengah Sediakan 17 Minuman Kopi
Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Rudi Suryanto Gunakan Pakaian Sipil saat Upacara PTDH
"Ciri-ciri bata yang sudah kering dalam proses penjemuran yaitu permukaanya mulai keras dan berbunyi saat diketuk," katanya.
Proses selanjutnya setelah penjemuran yaitu pembakaran, proses pembakaran.
Erdi mengatakan, untuk proses pembakaran ada 2 bahan bakar, yaitu pembakaran dengan merang dan kayu bakar.