Erdi, Perajin Batu Bata di Punggur Lampung Tengah Rutin Produksi 20 Ribu Batu Bata

Ia mengatakan, untuk 2 bahan bakar tersebut ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Pembakaran dengan merang prosesnya lebih lama, bisa 5 sampai 7 hari, namun menghemat biaya produksi," katanya.

"Sedangkan kalau menggunakan kayu bakar, prosesnya lebih cepat bahkan bisa sampai 1 hari satu malam."

"Namun membutuhkan tenaga lebih banyak dan menambah biaya produksi," tambah Erdi.

Selanjutnya untuk permintaan batu bata, Erdi mengaku masih cukup tinggi sampai saat ini meski dominan di Kacamatan Punggur.

Ia mengatakan, untuk dalam satu kali pengiriman batu bata yang diproduksinya bisa mencapai 40 ribu batu bata.

"Konsumen batu bata mencakup seputaran Kecamatan Punggur," katanya.

"Para pemborong batu bata biasanya orang yang hendak membangun rumah, atau bangunan kantor dan lainnya," tambahnya.

Untuk omset yang diperoleh percetakan batu bata Erdi, dalam satu bulan bisa mencapai Rp 8 juta.

Dari pendapatan itu, ia bisa menggaji pekerjannya Rp 1,5 juta per orang.

(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)