Berita Lampung

BPBD Pesisir Barat Lampung Imbau Masyarakat Waspada Masuk Musim Hujan

BPBD Pesisir Barat Lampung menyebut bencana timbul saat musim hujan untuk itu masyarakat mulai tingkatkan kewaspadaan bencana.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Mirza Sahri Kepala BPBD Pesisir Barat Lampung minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan karena akhir September 2022masuk musim hujan 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Lampung imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan memasuki musim hujan.

BPBD Pesisir Barat Lampung menyebut potensi bencana biasaya timbul saat musim hujan untuk itu masyarakat diminta mulai tingkatkan kewaspadaan bencana.

BPBD Pesisir Barat Lampung juga terima informasi prediksi curah hujan tahun 2022 ini akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

Kepala BPBD Pesisir Barat Mirza Sahri mengungkapkan, berdasarkan informasi BMKG bahwa perkiraan awal musim hujan akan terjadi di akhir bulan September hingga November 2022.

"Perkiraan puncak musim penghujan ini diperkirakan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023," bebernya.

Baca juga: Polres Lampung Selatan Amankan Pelaku Curat Beraksi di 7 Lokasi Sidomulyo dan Candipuro

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Jalan ZA Pagar Alam Bandar Lampung, Honda Brio Tabrak Median Jalan

Mirza jelaskan potensi bencana yang terjadi pada musim penghujan ini diantaranya banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Tanda akan terjadi angin kencang itu di antaranya, terjadi hujan lebat yang turun tiba-tiba disertai guntur dan petir.

Lanjutnya, dalam menghadapi musim penghujan dan cuaca ekstrem tersebut pihaknya selalu memberikan informasi setiap hari kepada masyarakat melalui camat dan peratin.

"Harapan kami informasi tersebut diteruskan oleh camat dan peratin kepada masyarakat," ungkapnya.

Diprediksi curah hujan yang akan terjadi pada tahun 2022 ini akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

Mirza menjelaskan, secara garis besar seluruh wilayah Pesisir Barat berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

"Artinya banyak dari masyarakat kita ini bekerja sebagai nelayan dan petani harapanya dengan informasi itu masyarakat dapat membaca dan memperhitungkan kondisi cuaca pada hari itu dan jadi pertimbangan mereka saat akan beraktivitas," jelasnya.

Baca juga: Realisasi PBB 2022 Pesisir Barat Lampung Baru Rp 831 Juta dari Target Rp 5,66 Miliar

Baca juga: Tempat Wisata di Lampung, Pantai Batu Tihang Pesisir Barat Miliki Karang Setinggi 25 Meter

"Informasi yang kami terima dari BMKG itu 80 persen cukup akurat selama ini," lanjutnya.

Selain berbatasan dengan Samudra Hindia kata Mirza, Pesisir Barat Lampung juga berbatasan langsung dengan tiga titik jalan yang berada di kawasan Tanaman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBS).

Tiga ruas jalan yang lintasi wilayah TNBBS yakni jalan lintas Liwa-Krui, jalan lintas Krui-Bengkulu dan jalan lintas Krui-Tanggamus.

Dijelaskannya tiga titik tersebut merupakan daerah yang rawan terjadi longsor dan pohon tumbang saat terjadi musim hujan.

"Seperti dua minggu yang lalu di jalan lintas Liwa-Krui di pal tujuh itu ada terjadi longsor," ucapnya.

"Kami mengimbau para pengguna jalan yang akan melintasi tiga titik itu untuk berhati-hati dan waspada," lanjutnya.

Dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi pada musim penghujan 2022 ini BPBD Pesisir Barat juga sudah menyiagakan para petugas di tiga titik tersebut.

Di masing-masing titik disiagakan sepuluh petugas dan dibekali dengan peralatan yang seadanya.

"Alat-alat yang kita siapkan memang sederhana seperti cangkul, gergaji mesin dan baju hujan," jelasnya.

BPBD Pesisir Barat Kurang Peralatan

Mirza mengakui, kelemahan BPBD Pesisir Barat saat ini karena kekurangan peralatan yang memadai.

Seperti jika terjadi longsor pihaknya membutuhkan waktu untuk menanggulanginya.

"Kalau terjadi longsor kita ini harus berkordinasi dulu dengan pihak lain untuk menanggulanginya, karena kita ini gak punya alat berat, sementara kawan-kawan dari Dinas PU sekarang rusak, di Dinas Lingkungan Hidup juga rusak," bebernya.

Selain itu untuk di lautan pihaknya juga sudah menyiagakan dua sampan jukung untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Alhamdulillah kondisinya masih bagus dan siap digunakan," kata dia.

Dijelaskanya, BPBD Pesisir Barat juga selalu berkordinasi dengan pihak terkait termasuk Basarnas Tanggamus, Pol Airud, TNI dan Polisi jika terjadi musibah dan bencana.

"Alhamdulillah hubungan kita selama baik," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved