Berita Lampung
Harga BBM Naik, Mahasiswa Lampung Selatan Demo Minta Mafia Minyak Diberantas
Ketua PMII Cabang Lampung Selatan M Fuad Wahid mengatakan harga BBM naik akibatkan polemik di tengah situasi ekonomi negara yang belum pulih.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Puluhan mahasiswa di Lampung Selatan demonstrasi menolak harga BBM naik, Kamis (22/9/2022) di DPRD Lampung Selatan
Puluhan mahasiswa menuntut untuk menemui wakil rakyatnya di DPRD Lampung Selatan.
Mahasiswa menyampaikan orasinya berkaitan dengan penolakan harga BBM naik di depan gedung DPRD, sambil meneriakan sumpah mahasiswa.
Ketua PMII Cabang Lampung Selatan M Fuad Wahid mengatakan harga BBM naik akibatkan polemik di tengah situasi ekonomi negara yang belum pulih seutuhnya karena pandemi Covid-19.
"Upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah melalui tiga cara berikut peningkatan konsumsi nasional, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter," kata Fuad, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: Penyesuaian Tarif Angkutan di Lampung Selatan Tunggu Tanda Tangan Bupati
Baca juga: Sebanyak 497.144 Warga Miskin di Lampung Selatan Terkover BPJS Kesehatan
Lain sisi, kata dia, justru pemerintah menaikkan harga BBM. Secara otomatis mengganggu ketiga rencana tersebut.
Fuad mengatakan kenaikan harga BBM sangat berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Hal ini dapat mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia," ujarnya.
"Kenaikan harga BBM menyentuh inflasi secara umum karena akan merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat," ujarnya
Fuad mengatakan menaikkan harga BBM juga sangat mengganggu perputaran roda ekonomi dalam sektor-sektor sbategis negara.
"Sebagian besar aktivitas perekonomian nasional terutama sektor transportasi, industn, pertanian, kelautan perikanan, pariwisata, dan lain sebagainya akan sangat terdampak," katanya
"Alih-alih menaikkan harga BBM bersubsidi, semestinya pemerintah fokus untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi," ujarnya.
Baca juga: Polres Lampung Selatan Amankan Pelaku Curat Beraksi di 7 Lokasi Sidomulyo dan Candipuro
Baca juga: Demokrat Lampung Selatan Siap Menangkan AHY jadi Presiden RI, Edy Irawan sebagai Gubernur Lampung
Fuad mengungkap selama ini, sudah menjadi rahasia umum, bahwa terdapat banyak praktik mafia BBM bersubsidi yang sangat merugikan rakyat dan negara.
"Merespon sejumlah persoalan tersebut, kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesa Kabupaten Lampung Selatan bersikap menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi," katanya
"Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM)," ujarnya
"Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran," ucapnya.
"Meminta DPRD Kabupaten Lampung Selatan untuk menyatakan sikap menolak kebijakan kenaikan BBM bersubsidi sebagai representatif masyarakat Lampung Selatan," tandasnya.
Ditemui Anggota DPRD
Perwakilan anggota DPRD Lampun Selatan dari Fraksi PKS Andi Apriyanto dan Fraksi Demokrat Jenggis Khan Haikal menemui massa aksi mahasiswa, Kamis (22/9/2022) di depan Gedung DPRD Lampung Selatan.
Anggota Fraksi PKS Andi Apriyanto mengapresiasi mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Menurut Andi, masukan dari para mahasiswa tersebut akan ditindaklanjuti untuk selanjutnya dibahas di paripurna dewan
"Kami selaku wakil rakyat juga telah menyuarakan hal ini (penolakan harga BBM), bahkan dengan gerakan politik kami di DPR RI kita telah walkout dalam paripurna DPR RI menolak kenaikan BBM bersubsidi," katanya
"Artinya ini ada tambahan suatu energi masyarakat dari mahasiswa yang nanti akan kita sampaikan, mungkin nanti akan kita tindaklanjuti ke bapak presiden," ujarnya
Andi mengatakan berdasarkan UU nomor 2 tahun 2020 di masa pendemi covid ini APBN tidak lagi dibahas di DPRD tapi langsung dibahas di pemerintah pusat.
"Ternyata asumsi ini di bawah Undang-Undang yang ada di dunia ini," katanya.
Andi mengatakan kebutuhan ini mengambil alternatif kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Pribadi kita sebagai wakil rakyat sudah kita suarakan, kita menampung aspirasi masyarakat tentang penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini," katanya
"Lalu kita juga mengusulkan untuk pemberian subsidi kepada yang berhak," ujarnya
"Mudah-mudahan dalam hal ini pemerintah juga mampu mencari solusi kebocoran-kebocoran dari penerimaan negara," ucapnya
"Termasuk dalam hal ini tahapan penyelenggara BBM ini notabene sekarang pengelolaan bbm bersubsidi dalam kategori rugi," ungkapnya
Andi mengapresiasi pemerintah karena telah memberikan bantuan-bantuan bagi warga terdampak.
"Dalam hal ini kita bisa melihat pemerintah juga pemerintah memberikan solusi seperti memberikan bantuan-bantuan subsidi upah, BLT BBM, PKH dan lainnya," katanya.
"Semoga masukan dari teman-teman mahasiswa ini dapat didenger oleh anggota dewan di pusat, dan apa yang menjadi tuntutannya segera dikabulkan," tandasnya.
Aksi demontrasi mahasiswa tersebut berakhir pada pukul 16.00 WIB, dengan penandatanganan notakesepakatan bila tuntutan mereka tidak dituruti dalam 7X24 jam maka mereka akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi.
Puluhan mahasiswa tersebut meninggalkan lokasi aksi dengan damai, dan bersih tanpa meninggalkan satu sampah pun di lokasi.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)