Berita Lampung
Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Bantah Makan Ikan Bikin Cacingan pada Anak
Mitos makan ikan timbulkan cacingan pada anak keliru, karena konsumsi ikan bisa tingkatkan tumbuh kembang anak.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung menilai masih ada mitos keliru di masyarakat tentang makan ikan.
DKP Provinsi Lampung mengaku adanya mitos keliru tentang makan ikan membuat tumbuh kembang anak jadi terhambat.
Selama ini pun DKP Provinsi Lampung sudah berupaya menghapus mitos keliru tentang makan ikan tersebut di masyarakat.
Menurut Kepala DKP Provinsi Lampung Liza Derni, ikan memiliki kandungan protein yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Harga ikan pun relatif terbilang lebih murah jika dibandingkan sumber protein hewan lainnya.
Baca juga: KPK Gandeng Pemkot Bandar Lampung Deklarasi Anti Korupsi di Taman UMKM Bung Karno
Baca juga: Dissos Pesisir Barat Apresiasi Rencana Pembagian 300 Ribu Kompor Listrik oleh Pemerintah Pusat
"Karena mitos ikan membuat anak cacingan masih ada hingga saat ini," ujar Liza Derni, Sabtu (24/9/2022).
Liza mengatakan banyak cara sudah dilakukan untuk menghapus mitos tersebut dari masyarakat, baik secara personal maupun kebijakan hingga non kebijakan.
Hal itu agar kegemaran masyarakat untuk makan ikan dalam keadaan yang wajar.
Juga untuk meningkatkan angka makan ikan di Lampung.
Selain itu, konsumsi ikan yang cukup juga disebut efektif dalam mencegah stunting pada usia anak.
Salah satu cara efektif yang didukung pemerintah, kata Liza, salah satunya adalah diversifikasi olahan produk perikanan.
Cara tersebut dinilai ampuh meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) di Lampung.
Baca juga: Korban Penyerobotan Tanah di Labuhan Ratu Bandar Lampung Minta Polda Lampung Beri Salinan SP3
Baca juga: DKP Lampung Sebut Mitos Konsumsi Ikan Bisa Membuat Anak Cacingan Berdampak pada AKI
Beberapa UMKM dan unit pengolahan ikan (UPI) yang melakukan pengelolaan produk turunan ikan pun dikembangkan untuk itu.
"Unit usaha perikanan sekarang sudah makin banyak produk turunannya,"
"Seperti camilan ikan patin, abon, ikan asap,"
"Ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan melalui keberagaman produk olahan," jelas dia.
Secara perhitungan dalam data, walaupun tidak terpaut jauh bedanya, cara tersebut dikatakan Liza membawa Lampung berada diatas target angka makan ikan dalam satu dekade terakhir.
Seperti yang terjadi di tahun 2020, angka konsumsi ikan Provinsi Lampung adalah 34,77 kilogram per kapita dari target 34,54 kilogram per kapita.
Tahun 2019 dari 32,64 kilogram per kapita naik 34,55 kilogram per kapita.
Tahun 2018 dari target 31,82 kilogram per kapita tercapai 32,31 kilogram per kapita.
Pada 2017 dari target 29,14 kilogram per kapita dapat mencapai 33,05 kilogram per kapita.
"Jadi memang perlu dilakukan inovasi untuk pengelolaan keberagaman produk perikanan untuk melawan mitos yang keliru itu," kata dia.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)