Bandar Lampung
Pemkab Lampung Barat Buka Layanan bagi Penderita HIV/AIDS di 12 Puskesmas
Pemkab Lampung Barat buka layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) bagi HIV/AIDS di 12 Puskesmas.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat akan membuka layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) di 12 Puskesmas untuk para penderita HIV/AIDS.
Pembukaan layanan di 12 Puskesmas bagi penderita HIV/AIDS tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan.
Langkah tersebut untuk mengatasi kasus HIV/AIDS di Indonesia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Barat Cahyani Susilawati mengatakan, 12 Puskesmas yang nantinya membuka layanan bagi penderita HIV/AIDS ada di setiap kecamatan.
“Puskesmas yang nantinya membuka layanan PDP untuk penderita HIV/AIDS ini diantaranya Puskesmas Fajar Bulan dan Puskesmas Gedung Surian,” kata Susilawati, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Pemprov Lepas Aset Tanah di Kelurahan Way Dadi Bandar Lampung, Warga Berharap Bisa Mencicil
Baca juga: Polres Lampung Tengah Lakukan Pelimpahan Tahap II Berkas Perkara Polisi Tembak Polisi ke Kejari
Pelayanan yang sama, lanjut Susilawati, juga akan dibuka di UPT Puskesmas Pagar Dewa, UPT Puskesmas Sekincau, UPT Puskesmas Batu Ketulis, dan UPT Puskesmas Sumber Jaya.
Lalu, UPT Puskesmas Kebun Tebu, UPT Puskesmas Buay Nyerupa, UPT Puskesmas Kenali, UPT Puskesmas Liwa, UPT Puskesmas Sri Mulyo, dan UPT Puskesmas Batu Brak.
Susilawati mengatakan, untuk tahun 2022 pelayanan PDP bagi penderita HIV/AIDS dibuka di 12 Puskesmas tersebut.
Sedangkan untuk di Puskesmas lainnnya, lanjut dia, belum membuka layanan bagi penderita HIV/AIDS.
Baru pada tahun 2023 mendatang, lanjut Susi, pelayanan bagi penderita HIV/AIDS akan ditambah pada puskesmas lainnya.
“Saat ini prioritasnya di 12 Puskesmas tersebut. Belum semua melayani bagi penderita HIV/AIDS,” ujar Susilawati.
Dikatakannya, saat ini masih ada 3 Kecamatan yang puskesmasnya belum melayani PDP bagi penderita HIV/AIDS.
Baca juga: Jaga Kamtibmas, Polres Lampung Barat Jalin Kerjasama dengan Kerajaan Paksi Bejalan Di Way
Baca juga: Pencemaran Lingkungan dari Sampah Ikan Mati di Danau Ranau Lampung Barat Berkurang
“Kita usahakan di tahun 2023 mendatang, kita akan sempurnakan, sehingga semua Puskesmas bisa melayani,” ungkap Susi.
Susilawati juga mengatakan, setiap puskesmas di Lampung Barat sudah diberikan pelatihan terkait pelayanan PDP untuk kasus HIV/AIDS.
Namun untuk obat-obatannya, saat ini 12 puskesmas tersebut belum mendapatkan kiriman dari pusat.
“Untuk saat ini terkait obat-obatan itu belum didrop ke puskesmas, namun untuk pelatihannya sudah dilakukan,” ujar Susi.
Diketahui bahwa dari tahun 2019 tercatat sudah ada kasus 12 orang yang terkena HIV/AIDS di Lampung Barat ini.
Rinciannya ialah di tahun 2019 sepuluh kasus, 2020 nihil kasus, 2021 nihil kasus, dan di tahun ini ada dua kasus.
Susilawati juga mengatakan bahwa 12 orang yang terkena HIV/AIDS tersebut kasusnya bukan ditemukan di Lampung Barat.
Rata-rata orang yang terkena HIV/AIDS tersebut terkena diluar daerah Lampung Barat namun KTP mereka menunjukan bahwa mereka merupakan orang Lampung Barat.
“Sejauh ini belum ada kasus yang ditemukan di Lampung Barat, diketahui untuk pasien-pasien yang terjangkit tersebut terkena di luar daerah,” ucap Susi.
Guna mencegah kasus HIV/AID, sejak tahun 2019 hingaa sekarang Puskesmas di Lampung Barat terus melakukan screening untuk ibu hamil.
Ada 3 pelayanan dalam pengecekan screening untuk ibu hamil tersebut yaitu pengecekan HIV, pengecekan hepatitis, dan pengecekan sifilis. Jika saat screening dilakukan ada indikasi para ibu hamil tersebut terjangkit, maka mereka akan langsung dirujuk ke rumah sakit.
Susilawati berharap untuk kasus HIV/AIDS ini tidak akan ditemukan di Lampung Barat dan proses screening untuk ibu hamil tetap berlanjut.
Susilawati juga berharap bahwa dengan sudah adanya pelayanan PDP di 12 puskesmas tersebut, nantinya penanganan untuk kasus HIV/AIDS ini akan dilakukan secara maksimal.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)