Tragedi Arema di Kanjuruhan

Postingan Juragan 99 Diserbu Aremania Seusai Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Postingan Juragan 99, Gilang Widya Pramana sebagai Presiden Arema FC jadi sorotan setelah peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan Malang.

SURYAMALANG.COM/Purwanto
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana saat launching tim untuk Liga 1 2022 di Stadion Gajayana Kota Malang, Rabu (20/7/2022). Juragan 99 yang merupakan nama bisnis yang dimiliki Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari itu hanya memposting tanda haru dengan latar hitam. 

Tribunlampung.co.id, Malang - Postingan Juragan 99, Gilang Widya Pramana sebagai Presiden Arema FC jadi sorotan setelah peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan Malang dalam pertandingan Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Dalam postingan terbarunya, Juragan 99 yang merupakan nama bisnis yang dimiliki Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari itu hanya memposting tanda haru dengan latar hitam.

Tidak ada kata-kata apapun yang dituliskan Gilang Widya Pramana. 

Postingan yang bermakna duka di Instagram Jugaran 99 langsung diserbu warganet yang mengungkap perasaan serupa setelah 127 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Beirkut sejumlah komentar di postingan Juragan 99.

Baca juga: Tragedi Berdarah Kanjuruhan Malang Terburuk sepanjang Sejarah Sepak Bola Indonesia

Baca juga: 127 Orang Meninggal Dunia dalam Kerusuhan Kanjuruhan Malang, 2 Anggota Polisi

Tolong info sholat ghoib yg di Malang. Mari mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir dan terbaik bagi dulu2 kita yg telah pergi 
 
Al-Fatihah untuk seluruh korban

fanny.ardiiansyah_: #ripsepakbolaindonesia 

ahmd.frd87: Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Kemanusiaan tetaplah di atas segalanya… #innalillahiwainnaillaihirojiun #riparemania&nita

danysukmanda: maeng ndek tribun nyawang kiwo tengenku arek cilik karo arek wedok2 podo semaput karo nangis2 rasane nelongso banget gann

Baca juga: 60 Korban Dikabarkan Tewas Akibat Kerusuhan Aremania di Kanjuruhan Malang

Baca juga: Korban Jiwa di Kanjuruhan Malang Dikabarkan Tak Hanya Suporter, Aparat Juga

Tragedi Sabtu Malam

Kerusuhan Usai Laga Arema FC VS Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam menelan korban jiwa dari Suporter & Aparat. Sampai saat ini polisi masih melakukan pendataan.

Polda Jatim tidak menampik adanya korban jiwa dalam insiden kericuhan suporter yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya 

Informasinya, korban jiwa itu melibatkan sejumlah orang massa dari kalangan suporter dan pihak aparat keamanan yakni Polri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto membenarkan, adanya insiden kericuhan supporter sepakbola yang belakangan diketahui mengakibatkan korban jiwa.

Hingga Minggu (2/10/2022) dini hari, atau beberapa jam pascapertandingan tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pendataan.

"Anggota masih di lapangan. Iya (melakukan pendataan)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (2/10/2022) dini hari.

Sekadar diketahui, kerusuhan Aremania selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam, menelan korban jiwa

Kericuhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada laga pekan 11 Liga 1 2022.

Akibat kekalahan itu, ribuan supporter Arema FC tersebut, berusaha masuk ke lapangan.

Melihat ribuan suporter masuk ke lapangan, pihak keamanan dari Polri dan TNI langsung melakukan pengamanan, hingga mengeluarkan gas air mata.

Jumlah Korban Mencapai Ratusan

Dari informasi yang berkembang, hingga Minggu (2/10/2022) dini hari, korban jiwa yang mayoritas merupakan Aremania itu mencapai ratusan korban tewas.

Untuk korban tewas kabarnya kini berada di rumah sakit Wilayah Kepanjen Kabupaten Malang, diantaranya di RSUD Kanjuruhan dan RS Wava Husada. Namun belum ada secara resmi identitas para korban.

Tidak hanya Aremania yang tewas, bahkan kabarnya juga ada personel keamanan yang juga jadi korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.

Seusai pertandingan ribuan Aremania mendesak masuk ke lapangan.

Melihat ribuan suporter masuk ke lapangan, pihak keamanan dari Polri dan TNI langsung melakukan pengaman.

Kejadian berlanjut dengan aksi lempar-lemparan antara suporter dengan petugas keamanan.

Lantaran kalah jumlah personel dan suporter tak dapat dikendalikan, petugas keamanan akhirnya mengeluarkan gas air mata.

Ada juga gas air mata yang mengarah ke tribun sehingga membuat suporter panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Lantaran berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri, banyak suporter baik pria maupun wanita yang jatuh dan terinjak.

Banyak juga yang mengalami sesak nafas hingga akhirnya jatuh dan tak sadarkan diri.

127 orang meninggal

Sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).

Kerusuhan di Kanjuruhan Malang dipicu dari ribuan penonton masuk ke lapangan usai Arema FC dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3.

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyebutkan, ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di Kanjuruhan Malang.

"Jadi sampai dengan pukul 03.00 ada di beberapa rumah sakit, ada 127 penonton yang meninggal dunia," kata Kapolres dikutip dari Tribunnews.com.

Dari 127 orang yang tewas ada dua orang anggota kepolisian juga meninggal.

Baca juga: Kakak Rizky Billar Buka Suara soal KDRT, Ancam Perkarakan Komentar Negatif

Baca juga: Lesti Kejora Belum Bisa Ngobrol, Kerongkongan Bergeser Dicekik Rizky Billar

"Dua di antaranya yang meninggal anggota kepolisian," ujarnya.

Korban tewas dibawa ke rumah sakit Wafa, RS Teja Husada dan RSUD Kanjuruhan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang mengatakan, dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri.

Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

"Ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit," ujarnya dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Aremania Luapkan Kekecewaan

Aremania meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang dan mengejar pemain, usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Tak hanya masuk ke lapangan dan mengejar pemain, Aremania juga menyalakan flare dan melempar benda-benda yang ada di sekitar lapangan.

Sontak petugas keamanan langsung melakukan pengamanan, sampai mengeluarkan gas air mata untuk meredam kericuhan yang dilakukan Aremania

Dikutip dari SuryaMalang.com, usai pertandingan, ribuan Aremania masuk ke lapangan sebagai wujud protes setelah Arema FC kalah dari rival abadinya, Persebaya Surabaya.

Selain kecewa karena kalah dari Bajul Ijo, rekor Arema tak pernah kalah dari Persebaya di kandang selama 23 tahun juga terhenti.

Hal inilah yang membuat Aremania geram hingga akhirnya menerobos masuk ke lapangan dan ricuh.

"Tentu kami sangat kecewa karena lagi lagi kalah di kandang."

"Kemarin kalah lawan Persib, sekarang kok malah kalah lawan Persebaya."

"Wajar kalau teman-teman kecewa," kata Hadi, Aremania, kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (1/10/2022) malam.

Tak hanya Hadi, hal senada juga dikatakan Yudha Aremania luar kota Malang.

Ia mengaku kecewa pada tim kesayangannya karena seharusnya Arema FC wajib menang.

"Yo jelas kecewa karo mangkel, kudune seri ae gak oleh. Lakok iki malah kalah," ujar Yudha.

Melihat ribuan Aremania masuk ke lapangan, pihak keamanan langsung bergegas melakukan pengamanan.

(Tribunlampung.co.id)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved