Tragedi Arema di Kanjuruhan

Tragedi Arema di Kanjuruhan, Pintu Stadion Terkunci Seusai Pertandingan

Fakta lain terungkap saat tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia.

AFP/JUNI KRISWANTO
Kondisi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 3 Oktober 2022, seusai tragedi Arema di Kanjuruhan yang merenggut nyawa ratusan orang. Fakta lain terungkap saat tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia. 

Desakan tersebut diutarakan oleh Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).

"Sebagai Kapolda, Irjen Nico Afinta adalah penanggung jawab keamanan di wilayah Jawa Timur," kata Bambang Rukminto, Selasa (4/10/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews. 

Bambang Rukminto menuturkan insiden tewasnya 125 orang penonton melibatkan personel aparat kepolisian di bawah jajarannya.

Termasuk, personel dari lintas Polres dan satuan kewilayahan.

"Jadi tidak mungkin Kapolda tidak mengetahui pergerakan anggota dalam event tersebut." 

"125 meninggal sia-sia dan menunjukan Kapolda tidak memiliki sense of crisis dan empati pada begitu banyaknya korban."

"125 nyawa hilang itu bukan sekedar angka statistik tetapi fakta bahwa sistem manajemen pengamanan tidak dilakukan dengan baik," katanya. 

9 Komandan Dinonaktifkan

Di sisi lain, buntut tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, sejumlah perwira di bawah Polda Jawa Timur dinonaktifkan.

Tercatat, ada 9 Komandan Brimob Polri yang dinonaktifkan imbas tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Diketahui, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam, terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan, hingga mengakibatkan banyak korban.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan ada tiga jabatan komandan Brimob dengan total sembilan anggota yang dinonaktifkan terkait kasus yang menewaskan ratusan orang itu.

"Kapolda Jatim menonaktifkan Danyon (Komandan Batalyon), Danki (Komandan Kompi), Danton (Komandan Pleton) Brimob sebanyak sembilan orang," kata Dedi saat konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

Saat ini, kesembilan Komandan Brimob itu tengah diperiksa oleh tim investigasi yang tengah mengusut kasus tersebut.

"Semuanya dalam proses riksa oleh tim malam ini," jelasnya.

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved