Pemilu 2024
Pandangan Pengamat Politik Unila Setelah Diumumkan Anies sebagai Capres
Pengamat Politik dan Pemilu dari Fisip Universitas Lampung, Robi Cahyadi memberikan pandangannya terkait Anies Baswedan sebagai Calon Presiden.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Partai NasDem telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 pada Senin (3/10/2022) kemarin.
Pengamat Politik dan Pemilu dari Fisip Universitas Lampung, Robi Cahyadi pun memberikan pandangannya terkait Partai NasDem telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024.
Saat ditanya tanggapannya terkait pencapresan Anies Baswedan oleh NasDem apakah tepat, mengingat secara garis politik selama ini NasDem cenderung bersama kandidat yang didukung parpol nasionalis, bukan bersama kandidat yang dari parpol keagamaan?
Menanggapi hal itu Robi Cahyadi mengatakan keputusan pilihan itu logis secara matematis politik.
"Pilihan NasDem kepada Anis adalah pilihan logis secara matematis politik, karena secara popularitas Anies Baswedan termasuk tiga besar dalam berbagai lembaga survei politik," kata Robi Cahyadi yang juga Wakil Dekan lll Bidang Kemahasiswaan Fisip Unila.
Ditanya kembali soal koalisi dengan partai lain, Robi Cahyadi mengatakan bisa dengan parpol mana saja.
"NasDem harus koalisi dengan parpol lain karena hanya urutan lima dari hasil pemilu 2019 kemarin."
"Koalisi itu intinya adalah chemistry politik atau kecocokan yg melibatkan calon dan parpol jadi bisa dengan parpol mana saja," ujarnya.
Digadang-gadang Partai NasDem memiliki hubungan dekat dengan PKS dan Demokrat untuk membangun koalisi ke depan.
Lantas bagaimana dengan PKS, apa memang solid mendukung Anies yang ternyata sudah dideklarasikan terlebih dahulu oleh partai NasDem. Apakah nanti bargainnya akan ambil cawapres?
"Suara PKS hasil pemiku 2019 tidak terlampau jauh dengan Nasdem. Sehingga bila bergabung dengan NasDem untuk mendukung Anis sebagai Presiden tentu memiliki bargain kuat untuk mengajukan calon internal dari PKS.
"Tetapi mereka masih butuh satu parpol lagi untuk mencapai syarat pencalonan.
"Bisa saja bils dianggap calon internal PKS tidak signifikan dalam hal elektabilitas.
"Terkait Cawapres bisa pindah ke calon lain diluar internal PKS," bebernya.
Disinggung kembali analisisnya tentang Partai Demokrat dalam koalisi ini.