Tragedi Arema di Kanjuruhan
Polri Diminta Copot Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Buntut Tragedi Arema di Kanjuruhan
Kabar desakan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya buntut tragedi Arema di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Tribunlampung.co.id, Jawa Timur - Muncul desakan agar Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya buntut tragedi Arema di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan penonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan pihaknya enggan berandai-andai terkait nasib Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam tragedi Arema di Kanjuruhan.
Dedi Prasetya menegaskan, tim investigasi Polri tengah bekerja melakukan investigasi terkait tragedi Arema di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Sebelumnya, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto meminta Polri mencopot Irjen Nico Afinta dari jabatannya sebagai Kapolda Jatim.
Nico dinilai ikut bertanggung jawab terhadap insiden kerusuhan di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania di dalam stadion, yang diduga dipicu oleh gas air mata.
Baca juga: Data Terbaru, 592 Orang Jadi Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan Malang
Baca juga: Tragedi Arema di Kanjuruhan, Pintu Stadion Terkunci Seusai Pertandingan
Meski demikian, Mabes Polri menyatakan tim investigasi sedang melakukan penyelidikan dalam kasus tragedi Arema di Kanjuruhan dan bekerja berdasarkan fakta hukum.
"Jadi rekan-rekan bahwa tim investigasi yang dibentuk oleh pak Kapolri ini bekerja semuanya berdasarkan fakta hukum. Kita tentunya tidak berandai-andai dan tentunya keputusan nanti ada di Pak Kapolri," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Selasa (4/10/2022).
Ia menuturkan tim nantinya bakal menyampaikan hasil penyelidikan secara komprehensif. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terlebih dahulu.
"Jadi kita tidak berandai-andai. Saya menyampaikan update dari hasil tim sidik, propam, itsus, itu saja yang bisa saya sampaikan," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta didesak dicopot buntut tewasnya ratusan penonton di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia diminta bertanggung jawab akibat insiden tersebut.
Baca juga: Buntut Tragedi Arema di Kanjuruhan, 9 Komandan Brimob Polri Dinonaktifkan
Baca juga: Polisi Jelaskan Siapa yang Perintahkan Tembak Gas Air Mata di Tragedi Arema di Kanjuruhan
"Sebagai Kapolda, Irjen Nico Afinta adalah penanggung jawab keamanan di wilayah Jawa Timur," kata Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).
Bambang menuturkan insiden tewasnya 125 orang penonton melibatkan personel aparat kepolisian di bawah jajarannya. Termasuk, personel dari lintas Polres dan satuan kewilayahan.
"Jadi tidak mungkin Kapolda tidak mengetahui pergerakan anggota dalam event tersebut," jelasnya.
Di sisi lain, ia menuturkan pernyataan prematur pasca insiden oleh Kapolda Irjen Nico Alfinta yang mengatakan bahwa aparat keamanan sudah melaksanakan prosedur tak bisa menjadi pembenaran.
"125 meninggal sia-sia dan menunjukan Kapolda tidak memiliki sense of crisis dan empati pada begitu banyaknya korban," ungkapnya.