Tragedi Arema di Kanjuruhan

Oknum TNI Tendangan Kungfu Datangi Rumah Korban, Jenderal Ikut Minta Maaf

Akibat ulah oknum TNI yang menendang Aremania saat terjadi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Panglima TNI dan Pangdam V/Brawijaya turun tangan.

SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, bersama PJU Kodam V/Brawijaya mendatangi rumah korban 'tendangan kungfu' dalam tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa, (4/10/2022). 

Tribunlampung.co.id, Malang - Oknum TNI AD yang melakukan tendangan kungfu terhadap Aremania saat terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan akhirnya datangi rumah korban bersama atasannya untuk meminta maaf.

Akibat ulah oknum TNI yang menendang Aremania saat terjadi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Panglima TNI turun tangan hingga Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto ikut meminta maaf.

Mayjen TNI Nurchahyanto juga mendatangi rumah korban dan meminta maaf secara langsung akibat ulah anggotanya yang melakukan tendangan kungfu.

Aksi oknum TNI AD minta maaf kepada keluarga korban tragedi Arema di Kanjuruhan kemudian viral di TikTok dan menuai simpati da nbanjir pujian dari netizen.

Namun, ada juga yang meminta agar proses hukum militer harus tetap berjalan.

Baca juga: Ada Pihak yang Sengaja Mengunci Pintu Stadion Kanjuruhan dalam Tragedi Arema

Baca juga: Seorang Ayah Buka 50 Kantong Jenazah Cari Anaknya yang Jadi Korban Tragedi Arema

Oknum TNI AD yang melakukan tendangan kungfu ke Aremania mendatangi orang tua korban dan minta maaf diantarkan oleh seorang pria yang diduga sebagai atasannya.

Dalam tayangan video yang viral di TikTok, pria diduga atasan oknum TNI itu menunjukkan video di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya.

Video tersebut dipertontonkan kepada anak buahnya yang bertugas di stadion.

Tak lama kemudian, ada seorang anggota TNI AD yang mengaku.

"Siap saya ndan," kata pria itu menceritakan kepada keluarga korban oknum TNI AD yang mengaku melakukan tendnagan kungfu.

Baca juga: Simpati Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Penggemar Sepakbola Metro Gelar Aksi Damai 1.000 Lilin

Baca juga: Ratapan Sugianto Tunggu Jasad Anak di Lorong Jenazah, Siswa SMP Korban Tragedi Kanjuruhan

"Dia ingin dari kemarin bertemu keluarga korban untuk minta maaf," kata pria itu.

"Iya, saya pengen ketemu panjenengan (ingin bertemu Anda). Saya khilaf," kata oknum TNI AD itu.

Salah seorang perempuan dari anggota keluarga korban menimpali tidak mempermasalahkan kejadian itu.

Hanya saja, di dalam hatinya ia berkata, "Kalau dia merusak atau apa, digituin tidak apa-apa. Tapi itu tadi, anaknya tidak melakukan apa-apa," katanya.

"Kalau anaknya dilakukan seperti itu bagaimana rasanya," katanya.

"Mohon dimaafkan ya," kata pria atasan oknum TNI AD.

Hingga pukul 19.00 WIB, video itu telah dikomentari 3.012 akun dan disukai lebih dari 50.000 akun. Sementara, 1.233 akun menyebarkannya.

Jenderal TNI ikut minta maaf

Setelah oknum TNI AD tersebut minta maaf pada Rabu (5/10/2022), Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto juga mengunjungi korban secara langsung.

Pangdam juga minta maaf sekaligus memberikan fasilitas kesehatan kepada Hazemi untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto bersama PJU Kodam V/Brawijaya telah mendatangi rumah korban atas kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa, (4/10/2022).

Kedatangan Pangdam V/Brawijaya bersama para petinggi TNI AD ke rumah korban untuk memastikan kondisi kesehatan korban pasca insiden yang menewaskan ratusan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang.

Mayjen TNI Nurchahyanto menghaturkan permohonan maaf kepada keluarga korban atas tindakan represif yang dilakukan oknum prajurit TNI AD saat melakukan pengamanan laga Arema FC VS Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, (1/10/2022), dan saat ini, prajurit tersebut sedang dilakukan proses pemeriksaan mendalam.

"Kami sengaja datang kesini menemui dik Rafi dan keluarga. Ini dik Rafi yang viral di medsos, dia ditendang oleh prajurit kami. Nah kedatangan kami meminta maaf kepada dik Rafi dan keluarga atas tindakan yang dilakukan oleh anggota kami. Dan kami pastikan bahwa anggota kami sedang dalam proses pemeriksaan," tegas Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, dalam keterangan pers, Rabu (5/10/2022).

Rafi sapaan akrab Muhammad Hazemi Rafsanjani, adalah seorang pelajar yang menjadi korban yang ditendang oknum anggota TNI AD saat kericuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa hari yang lalu

"Kedua, saya ingin memastikan kondisi dek Rafi ini seperti apa. Besok saya minta dek Rafi periksa ke RS. Soepraoen untuk diperiksa kesehatan. Meski saat ini kondisinya sehat dan ada rasa nyeri sedikit, tetap kami minta Dek Rafi memeriksakan (kembali) kesehatannya di RS milik TNI AD," terang Pangdam V/Brawijaya.

Tidak hanya Rafi, Pangdam V/Brawijaya juga memberikan bantuan pengobatan gratis terhadap ayah Rafi yang saat ini sedang mengalami penyempitan saraf.

Pangdam V/Brawijaya berharap insiden yang menewaskan ratusan orang tersebut tidak terulang kembali dikemudian hari.

Artikel ini telah tayang di Surya

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved