Berita Lampung

Pria Lampung Tengah Disel, setelah Kepergok Rudapaksa Gadis Belia di Kebun Jagung

Pria tersebut merudapaksa gadis belia anak dibawah umur di Kebun Jagung sepulang nonton kuda kepang pada malam hari.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. Pria Lampung Tengah disel setelah kepergok rudapaksa gadis belia di Kebun Jagung sepulang nonton kuda kepang. 

Tribunlampung.co.id, Lampung TengahPria di Lampung Tengah diamankan warga saat merudapaksa gadis belia di Kebun Jagung.

Pria tersebut merudapaksa gadis belia anak dibawah umur di Kebun Jagung sepulang nonton kuda kepang pada malam hari.

Perbuatan pria rudapaksa gadis belia di Kebun Jagung ini dipergoki oleh tiga orang warga setempat.

Lantas membawa korban dan pelaku ke balai kampung.

Alhasil pelaku digelandang ke Polsek Padang Ratu Polres Lampung Tengah atas perbuatannya itu.

Baca juga: Kejari Lampung Tengah Limpahkan Berkas Perkara Polisi Tembak Polisi ke PN Gunung Sugih

Baca juga: Tekab 308 Lampung Tengah Tangkap Suami Siri Penikam Suami Sah di Bakauheni

Sehingga pelaku rudapaksa anak dibawah umur inisial SB (25) di Lampung Tengah berhasil diamankan Polsek Padang Ratu, Polres Lampung Tengah.

SB dengan teganya merudapaksa anak dibawah umur di Lampung Tengah sepulang nonton kuda kepang.

Pelaku merudapaksa anak dibawah umur, Selasa (4/10/2022)  pukul 22.00 WIB di kebun jagung wilayah Padang Ratu, Lampung Tengah.

Kapolsek Padang Ratu Kompol Rahmin mewakili Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan kasus rudapaksa terhadap anak dibawah umur tersebut bermula ketika korban hendak pulang dari nonton kuda kepang.

Korban ketika itu berboncengan dengan pelaku menggunakan sepeda motor.

Saat dalam perjalanan pulang, pelaku memberhentikan sepeda motornya kemudian turun menuju kebun jagung. Pelaku melancarkan aksinya tepatnya di kebun jagung wilayah Kecamatan Padang Ratu. 

“Pelaku merayu korban untuk mengajak berhubungan selayaknya suami istri, namun korban menolak,” jelasnya.

Baca juga: Modus Ajak Nonton Kuda Kepang, Pria Lampung Tengah Rudapaksa Anak Dibawah Umur

Setelah itu, lanjut Kapolsek, pelaku dengan sengaja melucuti pakaiannya sendiri. Kemudian, pelaku merudapaksa korban.

“Karena dipaksa oleh pelaku, akhirnya korban pasrah,” tambahnya.

Tak berselang lama, lanjut Kompol Rahmin, datang tiga orang warga yang memergoki pelaku dan langsung membawa korban dan pelaku menuju balai kampung.

"Dengan dibawanya kedua orang tersebut ke balai kampung, warga memanggil keluarga korban," katanya.

Atas kejadian tersebut, korban bersama keluarganya melaporkan ke Polsek Padang Ratu.

Kapolsek mengatakan, kini pelaku berikut barang bukti berupa pakaian yang dipakai korban telah diamankan di Mapolsek Padang Ratu guna penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.

Pelaku dijerat atas persetubuhan terhadap anak di bawah pasal 76 D Jo 81 UU RI no 17 tahun 2016 tentang Penetapan pemerintah pengganti UU No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 th 2002 tentang perlindungan anak, dihukum penjara paling lama lima belas tahun kurungan penjara,"demikian pungkasnya.

LPA akan dampingi korban

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lampung Tengah Eko Yuono menanggapi terkait kasus tindak asusila yang menjerat anak dibawah umur.

Eko Yuono mengatakan, pihaknya akan mendampingi dan menyiapkan bimbingan psikolog untuk anak tersebut apabila nantinya ditemukan trauma pada anak.

Ia mengatakan, kondisi tersebut sangat disayangkan dan tim LPA berupaya agar mereka bisa segera pulih dari trauma dan bisa kembali bersekolah.

Ketua LPA mengatakan, ia beserta tim akan berupaya mencegah adanya perbuatan asusila yang melibatkan anak dibawah umur.

Eko Yuono, selaku Ketua LPA Lampung Tengah selain melakukan pendampingan akan terus berupaya melakukan sosialisasi sebagai upaya preventif terhadap anak baik sebagai korban, pelaku, maupun sebagai saksi mata.

"Menurut saya hal ini sudah darurat dan penanganannya harus mendapat perhatian LPA dan tentunya berkoordinasi dengan lembaga terkait," katanya.

Ia mengatakan, naasnya temuan LPA di lapangan menunjukkan fakta bahwa sekitar 95 persen dari mereka pernah dan sering konsumsi film porno dan semua siswa laki-laki pernah dan sering melakukan masturbasi.

"Sekitar 65 persen mereka sudah pernah pacaran dan punya pacar, dan ini kalau tidak kita perhatikan, maka akan berpotensi melakukan tindakan yang lebih jauh," ujarnya.

"Tindakan tersebut besar kemungkinan akan berhadapan dengan hukum, baik hukum agama maupun hukum negara," tambahnya.

Eko Yuono mengatakan, tahun ini LPA akan lebih fokus pada upaya pencegahan, dan stand by mendampingi mereka yang berhadapan dengan hukum pada tingkat penyelidikan penyidikan dan  ketika Harus sidang di pengadilan.

(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved