Tempat Wisata di Lampung
Tempat Kuliner di Lampung, Otak-Otak Alya Kalianda Hanya Rp 1.500
"Kalau kita benar-benar pake ikan tenggiri, sudah ada orang yang nganter, kalau ikan tenggirinya lagi nggak ada saya nggak jualan, karena saya nggak
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jangan lewatkan lekatnya rasa otak-otak Kalianda sebagai tempat kuliner di Lampung jika berkungjung ke Lampung Selatan.
Otak-otak Kalianda sudah terkenal dan menjadi salah satu tempat kuliner di Lampung yang patut dicoba.
Rasa ikannya yang enak dan bumbu kacang yang khas membuat otak-otak Kalianda sebagai salah satu tempat kuliner di Lampung yang banyak diburu warga.
Otak-otak khas Kalianda Alya ada di Pasar Baru atau biasa disebut Kalianda Bawah.
Jika ingin membeli otak-otak Alya, rutenya sangat gampang.
Baca juga: DPP PPAM Palembang Ikut Perjuangkan Keadilan Korban Oknum ASN KDRT di Lampung Barat
Baca juga: PKS Pringsewu Sebut Anies Baswedan Sosok yang Didambakan Masyarakat Indonesia
Tinggal jalan menuju rute pasar inpres kota Kalianda.
Ketika sudah sampai diujung simpang tiga, ambil jalan sebelah kanan menuju dermaga bom.
Posisi otak-otak Alya berada di sebelah kanan jalan jika dari Kota Kalianda
Otak-otak Alya buka dari Senin hingga Minggu dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Adi pemilik Otak-otak Alya mengatakan, dirinya sudah 10 tahun berjualan otak-otak.
"Saya mulai berjualan otak-otak sejak 2012 lalu, saat itu saya belum memiliki pekerjaan, namun sejak kecil saya sering melihat orantua membuat otak-otak, lalu saya mulai belajar membuat otak-otak," kata Adi, Kamis (6/10/2022).
"Namun namanya kita belajar tidak selalu berhasil, setahun saya baru bisa menemukan komposisi otak-otak yang pas, baik secara tekstur, rasa otak-otak maupun rasa bumbunya," ujarnya.
Baca juga: Awal Oktober 2022 GAK Alami Puluhan Kali Gempa, Status Level 3
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Lampung Barat Naik 2,1 Persen di Bulan September 2022
Adi mengatakan dirinya menggunakan ikan tenggiri khas kalianda.
"Kalau kita benar-benar pake ikan tenggiri, sudah ada orang yang nganter, kalau ikan tenggirinya lagi nggak ada saya nggak jualan, karena saya nggak mau merubah rasa, takut konsumen kecewa," ujarnya.
"Kita juga menggunakan daun pisang agar rasa otak-otaknya wangi, dan membakarnya juga masih pakai arang-arang untuk mempertahankan aroma dari otak-otak tersebut," ucapnya