Lita Gading Minta Inul Daratista Klarifikasi, Geram KDRT yang Dialami Lesti Kejora Disebut Wajar

Lita menilai, pernyataan Inul itu seperti dirinya memperbolehkan kekerasan dalam rumah tangga.

“Artinya anda membolehkan kekerasan dalam rumah tangga wajar, dan sah-sah saja dilakukan oleh pasangan,” ucap Lita Gading.

Psikolog berusia 47 tahun ini menegaskan tak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Inul.

“Mohon maaf ya, saya tidak sependapat dengan anda,” ucapnya lagi.

Pasalnya, Lita Gading paham betul bagaimana susahnya seseorang yang menjadi korban KDRT oleh pasangannya.

Baca juga: Polisi Buka Peluang Damai untuk Baim Wong dan Paula Verhoeven

Baca juga: Pengacara Bantah KDRT: Rizky Billar dan Lesti Kejora Sudah Manja-manjaan

“Saya yang paham tentang kejiwaan seseorang, dampak dari KDRT sangat dahsyat dan panjang sekali untuk sembuh,” kata Lita Gading.

Lita Minta Inul Diam

Diunggahan terbarunya, Lita Gading meminta Inul Daratista diam dan tidak memberikan komentar terkait kasus KDRT dan kejiwaan seseorang.

“Sebaiknya buat mbak Inul, lebih baik tidak usah berkomentar tentang hal-hal yang menyangkut tentang kejiwaan seseorang,” ujar Lita.

Menurut Lita Gading, komentar terkait hal itu harus dilakukan oleh orang-orang yang mengerti tentang kejiwaan, seperti psikolog, psikiater, pemangku agama.

“Itu akan lebih baik masuk ke dalam pikiran seseorang,” tambahnya.

Lita menyatakan bahwa, segala bentuk kekerasan adalah tindak kejahatan.

“KDRT dimanapun, segala bentuk kekerasan itu tidak dianggap wajar. Itu ada undang-undangnya, itu tindak kejahatan,” tegasnya.

Ia meminta masyarakat untuk mengubah pola pikir, bahwa KDRT adalah tindakan kejahatan, bukan lah aib keluarga.

“Jadi pola asuh yang lama tentang bagaimana menghadapi KDRT itu tidak dibenarkan untuk saat ini. Dari dulu juga tidak dibenarkan, namun tidak terekspose karena dianggap itu aib keluarga,” jelasnya.