Tragedi Arema di Kanjuruhan
Miris, Keluarga Korban Tewas Tragedi Arema di Kanjuruhan Dipungli Rp 2,5 Juta
Keluarga korban tragedi Arema di Kanjuruhan, Nur Laila mengaku diminta uang Rp 2,5 juta untuk biaya ambulans pengantar jenazah adiknya, Faiqotul Hikma
Hal ini merupakan duka yang cukup kelam bagi persepakbolaan Indonesia dan dunia.
"Saya mengetahui situasi di malam pertandingan kemarin. Saya ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini, agar ke depan dapat solusi terbaik," ujarnya.
Untuk itu, Presiden Jokowi memberikan batas waktu secepatnya, kepada tim pencari fakta independen yang diketuai oleh Menko Polhukam, Mahfud MD untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Sudah disampaikan oleh Menkopolhukam, bahwa prosesnya satu bulan. Tapi kami minta secepatnya, karena barangnya kelihatan semua. Biar tim pencari fakta independen yang melihat," tandasnya.
Jokowi Beri Bantuan Rp 50 Juta
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memastikan santunan Rp 50 juta bagi korban tewas tragedi Arema vs Persebaya akan segera dilakukan tanpa administrasi yang berbelit.
Menurut Mahfud MD, meskipun hilangnya nyawa tidak bisa dinilai dengan uang berapapun jumlahnya, namun sebagai tanda belasungkawa, Presiden perlu memberikan santunan untuk korban jiwa.
"Ini akan segera dilaksanakan, tinggal kami cocokkan data-data administrasi dengan pemda maupun lembaga-lembaga lain. Saya ingin menyampaikan salam kembali dari bapak Presiden. Mudah-mudahan santunan bapak Presiden untuk 125 korban dapat dilihat sebagi tanda empati dan kehadiran negara. Tidak dilihat jumlahnya," kata Mahfud MD dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Dijelaskan Mahfud, pihaknya akan segera meminta nama dan alamat ke pemerintah daerah setempat untuk memastikan identitas 125 korban tewas.
"Mungkin tidak akan terlalu lama. Besok atau lusa dananya akan dieksekusi. Tidak akan lama, tidak akan bertele-tele," tegasnya.
Terkait korban luka yang saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit, Mahfud MD telah memerintahkan menteri kesehatan untuk mengcover biaya untuk perawatan dan pengobatan.
"Tinggal diurus secara administratif, negara dalam arti pemerintah pusat dan daerah akan menjamin," katanya.
Di kesempatan itu, Mahfud juga mengucapkan terimakasih untuk semua yang sudah bekerja denagn cepat dan penuh kesadaran, terutama pemerintah daerah dan pejabat-pejabat pusat yang telah melakukan langkah-langkah cepat untuk menangani tragedi Kanjuruhan.
"Sehingga pada saat ini sesudah dua hari melewati ketegangan karena kasus itu. Sekarang semua sudah teridentifikasi baik yang meninggal maupun yang harus dirawat di RS serta pembenahan secara fisik stadion Kanjuruhan," katanya,
Pemerintah juga sudah mendengar informasi bahwa Gubernur Jatim sudah menyediakan santunan uang tunai, begitu juga dengan Bank jatim dan badan amil zakat kepada semua korban.
Selain itu, bupati dan wali kota Malang juga sudah memberikan santunan antara Rp 10 hingga 15 juta. (tribunnews/tribun jatim/kompas TV)