Tegal Mas Lampung

Thomas Azis Riska Beri Kuliah Umum di Unila, Bahas Tiang Tapak dan Keramba Apung di Pulau Tegal Mas

Bos Tegal Mas Lampung, Thomas Azis Riska, didapuk oleh Universitas Lampung untuk memberikan kuliah umum di Kampus Unila, Kota Bandar Lampung, Selasa (

Ist
Bos Tegal Mas Lampung Thomas Azis Riska (5 kiri) Bersama jajaran pimpinan Fakultas Teknik Unila seusai Kuliah umum di Kampus Unila, Kota Bandar Lampung, Selasa (11/10/2022). 

“Saya belajar dari masyarakat sekitar, termasuk dari para nelayan, dan sumber-sumber lainnya. Lalu, saya cari akal bagaimana mengangkut alat berat ke pulau dengan biaya murah,” katanya.

Akhirnya ditemukanlah teknologinya, yakni keramba apung. Keramba dibuat dengan mengapungkannya menggunakan drum-drum yang diisi karbit. Keramba bisa mengapung dan mengangkut barang-barang berat.

Dengan menggunakan keramba apung, Thomas pun berhasil membangun Pulau Tegal Mas hingga penampakannya seperti sekarang. Dan, yang terpenting, biaya menjadi jauh lebih murah.

Hal ketiga yang juga dibahas Thomas Riska adalah pengelolaan lingkungan. Dia menceritakan, Pulau Tegal Mas dulunya adalah pulau sampah. Pulau ini jadi ”persinggahan” sampah dari pesisir dan terbawa arus ke pulau.

Thomas pun berjibaku untuk membersihkan pulau dari sampah kiriman, yang kadang menggunung memenuhi pantai di Pulau Tegal Mas.

Sosok Kreatif dan Inovatif

Dr Ir Citra Persada MSc, Kaprodi D3 Arsitek Bangunan Gedung, menjelaskan, Kuliah Umum merupakan program yang rutin diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Unila dengan menghadirkan para praktisi, termasuk dari kalangan pengusaha, yang terkait dengan bidang keilmuan.

Thomas Azis Riska kemudian diundang menjadi pembicara di Kuliah Umum dengan melihat kapasitasnya sebagai pengusaha yang sukses membangun Pulau Tegal Mas dengan berbagai kreasi dan inovasinya.

“Terus terang kami kagum kepada beliau, karena banyak menemukan hal-hal yang tidak bisa diperoleh semata dari belajar di bangku kuliah, tetapi melalui pengalaman langsung di lapangan,” kata Citra.

Terkait penggunaan tiang tapak untuk membangun vila di atas laut, Citra mengatakan, hal itu merupakan kreasi dan inovasi dari Thomas yang tidak diperoleh dari teori semata.

“Penggunaan tiang tapak untuk membangun vila di atas laut itu merupakan hal baru. Kami yang akhirnya banyak belajar dari beliau,” ujarnya.

Cita menyebut Thomas Riska merupakan sosok yang memiliki karakter unik. “Beliau itu pemimpi, visioner,” katanya.

Dan, tak sekadar pemimpi, Thomas juga mampu mewujudkan apa yang menjadi mimpinya.

“Seperti pada penggunaan teknologi keramba apung untuk menjadi alat transportasi laut, itu sangat kreatif dan inovatif,” paparnya.

Menurut Citra, kalau Thomas yang sarjana teknik itu hanya mengandalkan teori keilmuan saja, dia tidak akan berhasil membangun vila di atas laut itu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved