Berita Terkini Nasional

Cerita Kampung Bahari, Kampung Narkoba yang Disuplai Sabu Jaringan Irjen Teddy Minahasa

Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengatakan, dari 5 kg sabu jaringan Irjen Teddy Minahasa, baru 1,7 kg diedarkan ke Kampung Bahari.

Editor: Indra Simanjuntak
Wartakotalive.com/Tribunnews.com
Kolase. Kampung Bahari dan Irjen Teddy Minahasa. Kampung Bahari selama ini identik dikenal sebagai tempat peredaran narkoba. Terbaru diketahui jika jaringan narkoba Irjen Teddy Minahasa mengedarkan sabu-sabu seberat 1,7 kilogram ke Kampung Bahari, Jakarta Utara. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Polda Metro Jaya mengungkap jaringan narkoba Irjen Teddy Minahasa yang mengedarkan sabu-sabu di Kampung Bahari, Jakarta Utara. 

Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengatakan, dari 5 kg sabu jaringan Irjen Teddy Minahasa, baru 1,7 kg yang diedarkan ke Kampung Bahari.

"Sudah ada 3,3 kg barang bukti yang diamankan dan 1,7 kg sabu didedarkan di Kampung Bahari," ujar Dirnarkoba Polda Metro Jaya.

Diketahui, Kampung Bahari di Jakarta Utara dikenal sebagai salah satu tempat sarangnya narkoba.

Berkali-kali digerebek, tetap saja para bandar, pengedar dan pemakai masih menjalankan bisnis haram di Kampung Bahari Jakarta Utara.

Begitu mengakarnya narkoba di Kampung Bahari Jakarta Utara, sampai-sampai dikenal istilah apotek, khusus bagi pecandu dan bandar sabu.

Baca juga: Kronologi Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa, Ganti Barang Bukti Sabu Jadi Tawas

Baca juga: Beli Makan di Indomaret, Motor Driver Ojol di Metro Digasak Pencuri

Kampung Bahari terakhir digerebek aparat gabungan pada, Kamis (29/9/2022) malam.

Gubuk-gubuk yang telah diratakan anggota kepolisian oleh warga setempat diberi nama "apotek". 

Para bandar dan konsumen narkoba akan mendatangi tempat itu saat tidak ada petugas yang menjaga untuk melakukan transaksi jual-beli dan mengkonsumsinya di tempat.

"Gubuk-gubuk itu digunakan sebagai apotek, istilahnya apotek. Jadi orang datang, memakai di situ, setelah selesai baru mereka keluar," ujar Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin, Selasa (16/8/2022).

Selama ini Kampung Bahari selalu identik dengan tempat peredaran narkoba.

Namun ternyata ini semua terjadi belakangan saja dan bukan sejak Kampung Bahari pertama kali berdiri.

Anggota LMK Tanjung Priok Evo Yuliani mengatakan dulunya Kampung Bahari merupakan rawa-rawa hingga akhirnya menjadi permukiman padat penduduk seperti sekarang.

Menurut Evo, ketika itu orangtuanya yang kerja di Pelabuhan Tanjung Priok menempati di Kampung Bahari sejak tahun 1970 silam.

“Jadi kalau Kampung Bahari awalnya masih rawa. Rumah itu yang bangun (baru) berapa orang,” ujar Evo beberapa waktu lalu dikutip dari WartaKotalive.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved