Berita Lampung
Koperasi Betik Gawi Bandar Lampung Bentuk Timsus Cari Solusi Bayar Simpanan Pensiunan Guru
Koperasi Betik Gawi akan bentuk tim khusus untuk selesaikan masalah penarikan dana tabungan pensiunan guru.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Koperasi Betik Gawi milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung bentuk tim khusus.
Pembentukan tim khusus Koperasi Betik Gawi milik Disdikbud Bandar Lampung guna selesaikan pembayaran penarikan tabungan dari para guru pensiun.
Koperasi Betik Gawi milik Disdikbud Bandar Lampung juga tegaskan masalah ini hanya lingkup internal antara koperasi dan anggotanya.
Hal ini beri gambaran terkait penyelesaian sejumlah perwakilan pensiunan guru yang mengadu ke pengacara Hotman Paris.
Para pensiunan guru ini menuntut koperasi mencairkan dana simpanan pensiun yang dikelola oleh koperasi Betik Gawi.
Ketua Koperasi Betik Gawi, Joko Purwanto menyatakan pihaknya telah mengetahui keluhan tersebut.
Baca juga: Promo HokBen Antasari, Harga Spesial Es Krim Anmitsu Cuma Rp 25 Ribu
Baca juga: Kejati Lampung Kecewa, Cabut Audit BPKP Tak Serius Hitung Kerugian Negera Dana KONI
Menurutnya, permasalahan ini tidak ada sangkutpautnya dengan Pemkot Bandar Lampung.
"Jadi ini urusannya murni urusan koperasi dengan anggotanya," kata Joko, Senin (17/10/2022).
Menurut Joko, pihaknya tengah melakukan rapat bersama tim khusus 11 untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
Timsus 11 sudah dibentuk sejak Sabtu (15/10) yang terdiri dari anggota internal koperasi.
"Rapat bersama tim 11 yang terdiri dari pengurus koperasi yang ada dan juga pengurus lama," kata Joko.
Joko menjelaskan, belum dibayarkan uang simpanan pensiun guru karena beberapa faktor.
Salah satunya banyaknya jumlah guru pensiun secara bersamaan. Untuk itu, pihak koperasi harus menyesuaikan pembayaran sesuai alokasi yang ada.
Dia mencontohkan, misal bulan ini ada 15 guru pensiun. Sedangkan koperasi hanya memiliki kemampuan dana untuk membayar simpanan pensiun 6-7 orang saja.
"Sekian orang lainnya terpaksa tertunda dan terjadwal. Insyaallah semua pasti kita bayar," kata Joko.
Menurut Joko saat ini pihaknya tengah mengkalkulasi total yang belum terbayarkan.
Pendataan ulang juga perlu dilakukan mengingat banyak guru pensiun yang baru menyerahkan SK.
"Sedang kita cek data berapa simpanan nya. Kalau dia punya pinjaman di koperasi kita hitung juga, sehingga tahu simpanan real nya berapa," kata Joko.
Baca juga: Piutang Koperasi Betik Gawi Bandar Lampung Hambat Pembayaran Tabungan Guru Pensiun
Baca juga: Ratusan Pensiunan Guru Bandar Lampung Pertanyakan Uang Tabungan di Koperasi Betik Gawi
Joko menambahkan, permasalahan tersendatnya pembayaran simpanan pensiun guru baru terjadi tahun 2022 ini.
Dia mengklaim untuk simpanan pensiun tahun lalu sudah terselesaikan, meskipun masih menyisakan beberapa orang yang belum dibayar.
"Jumlah yang belum terbayar sedang kita hitung jumlah totalnya, karena jumlah simpanan tergantung tahun masuknya," kata Joko.
Selain dengan timsus, lanjut Joko pihaknya juga menggelar rapat bersama Walikota Eva Dwiana.
Menurutnya, walikota mengarahkan agar Koperasi Betik Gawi dapat menuntaskan permasalahan tersebut dengan baik.
"Karena kasihan juga, ini semua teman-teman kita. Termasuk saya juga mau pensiun. insyaallah kita dapat selesaikan dengan baik," kata Joko.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)