Berita Lampung
Pagar Tembok Balai Pengairan Metro Roboh Timpa Parkiran Kantor TP-PKK Akibat Hujan Deras
Pagar tembok kantor Balai Pengairan roboh dan menimpa fasilitas parkir kantor Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Metro - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Metro berakibat pada kerusakan sejumlah fasilitas pemerintah.
Pagar tembok kantor Balai Pengairan di lingkungan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota setempat roboh dan menimpa fasilitas parkir kantor Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Dari pantauan Tribun Lampung, terlihat sejumlah pegawai kantor TP-PKK Kota Metro sedang melakukan pembersihan terhadap sisa puing-puing bangunan pagar yang rusak akibat terjangan air.
Di lokasi juga tampak pagar yang berada di kawasan kantor PUTR tepatnya sebelah barat kantor Bidang Pengairan roboh dan menimpa bangunan parkiran kantor TP-PKK Kota Metro.
Salah seorang pegawai kantor TP-PKK Kota Metro, Indra Bastian mengaku baru mengetahui kerusakan tersebut dari informasi petugas kebersihan.
Dia menduga, robohnya pagar akibat terjangan air dari hujan deras yang melanda Metro pada Minggu (23/10/2022) malam.
Baca juga: Sidak Apotek, Polisi Masih Temukan Obat Sirup Dilarang Beredar di Pringsewu
Baca juga: Pj Bupati Mesuji Sulpakar Minta Setop Penjualan dan Penggunaan Obat Sirup Anak
"Baru tau sekitaran jam 7 pagi, karena petugas kebersihan datang terus mengabarkan kawan-kawan yang lain. Itu kemungkinan karena debit air yang tinggi, sehingga pagar roboh dan puing -puing bangunan terbawa arus sampai 10an meter. Yang jelas karena hujan deras," ujarnya pada Senin (24/10/2022).
Pria yang akrab disapa Bastian tersebut menjelaskan, dari robohnya tembok hanya menimbulkan sedikit kerusakan fasilitas.
"Kalau tembok itu punya PU pengairan, kalau di PKK ini yang jelas parkiran sama fasilitas -fasilitas lain seperti pot bunga dan lainnya. Kalau yang rusak berat itu cuma parkiran, karena tertimpa tembok dari pengairan. Kalau yang rusak lainnya tidak ada, yang ada hanya yang kecil-kecil seperti keran dan pot-pot," jelasnya.
Meskipun begitu, Bastian belum dapat memperkirakan kerugian atas kerusakan sejumlah fasilitas bangunan di kawasan tersebut.
"Kemungkinan karena debit airnya tinggi, soalnya puingnya sampai jauh ke sini. Kalau kerusakan ini tidak tahu ditaksir berapa kerugiannya, tapi yang jelas parkiran ini yang paling besar," tandasnya.
Diketahui, sebelumnya warga Metro mengeluhkan terjadinya banjir yang selalu terjadi ketika turun hujan dengan tingkat curah hujan yang tinggi di Bumi Sai Wawai.
Fenonema banjir tersebut menyebabkan warga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk turun tangan mengatasi permasalahan banjir yang melanda rumah warga di Kota Metro.
Salah satunya terjadi pada lokasi rawan banjir di Jalan Bambu Kuning, Rt 25 Rw 26 Kelurahan Hadimulyo Timur, Metro Pusat.
Salah seorang warga Jalan Bambu Kuning, Agung (24) menyebutkan daerah tempat tinggalnya telah menjadi salah satu lokasi langganan banjir yang telah menimpa selama bertahun-tahun.