Longsor di Pesawaran
20 Anak Dusun Tanjung Jaya Way Rantai Pesawaran Lampung Tiap Hari Lintasi Jalan Ekstrem ke Sekolah
Jalan yang longsor tiap hari harus dilalui 20 siswa dan akses satu-satunya kadang gunakan sepatu boot dan mantel.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pesawaran – Sebanyak 20 siswa sekolah yang ada Dusun Tanjung Jaya, Desa Sumber Jaya, Way Ratai, Pesawaran Lampung setiap hari lintasi jalan yang longsor dan tewaskan satu warga.
Kondisi ruas jalan ke Dusun Tanjung Jaya, Desa Sumber Jaya, Way Ratai, Pesawaran Lampung cukup ekstrem dan setiap hari 20 siswa sekolah melewati jalan ini.
Jalan ini adalah akses satu-satunya ke Dusun Tanjung Jaya, Desa Sumber Jaya, Way Ratai, Pesawaran Lampung yang harus dilalui 20 siswa sekolah.
Rosidin yang merupakan warga setempat, sekitar 20 siswa sekolah setiap harinya melintasi akses jalan tersebut untuk berangkat dan pulang sekolah.
Para anak sekolah tersebut terdiri siswa SMP dan SMA.
Untuk sekolah tingkat SMA berada di Padang Cermin dan SMP berada di Way Ratai.
Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Pemuda-pemudi di Lampung Timur Arak Miniatur Hewan Berisi Jajanan
Baca juga: Edarkan Ribuan Pil Hexymer di Tulangbawang Barat Lampung Pria Asal Mesuji Dibekuk Polisi
"Dan mereka harus berangkat lebih pagi untuk ke sekolah" kata Rosidin.
Ia menjelaskan selain harus berangkat lebih pagi mereka pun harus melihat kondisi medan yang mereka lalui setiap harinya.
Kadang jika hujan mereka harus menggunakan mantel dan sepatu boat jika melalui jalan tersebut.
Namun dari berat perjalanan menuju ke sekolah masing-masing, Rosidin juga terharu dengan perjuangan ke dua puluh anak Dusun Tanjung Jaya.
"Mereka walaupun akses yang sulit tetapi tetap bersemangat menuju ke sekolah" kata Rosidin.
Itu sama halnya yang disampaikan oleh Muhammad Kholid yang merupakan dewan guru dari SMAN 2 Padang Cermin.
Ia apresiasi perjuangan pada siswa yang setiap harinya dilalui anak-anak Dusun Tanjung Jaya untuk sekolah.
"Saya yang baru pertama kali datang ke sini, cukup mengacungkan jempol atas perjuangan anak-anak untuk sekolah" kata Kholid kepada Tribun Lampung.
Sebab medan yang dilalui tidak sama dengan anak-anak yang akses jalannya sangat bagus.