Lampung Bangkit
Hantoni Hasan Usung Strategi Membangun Manusia dan Alam untuk Lampung Bangkit
Dua dimensi ini, menurut Hantoni, haruslah seimbang sehingga tujuan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan akan terwujud.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Hantoni Hasan menilai keberhasilan pembangunan harus dimulai dari membangun manusia dan alam.
Dua dimensi ini, menurut Hantoni Hasan, haruslah seimbang sehingga tujuan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan akan terwujud.
Hantoni Hasan yang berniat maju pada kontestasi Pilgub Lampung 2024 itu menyebut, konsep pembangunan manusia dan alam itu menjadi satu strategi untuk membangun Lampung kedepan.
"Strategi membangun Lampung bagi saya yang pertama adalah membangun manusia kemudian alamnya. Ini dalam rangka kesejahteraan dan kebahagiaan manusia," ungkap Hantoni Hasan dalam wawancara ekslusif dengan Tribunlampung.co.id, Rabu (26/10/2022).
Pengusung tagline Lampung Bangkit ini menilai, di era kekinian sudah terjadi pergeseran dimensi pembangunan yang berkembang sangat pesat.
Baca juga: Melalui Wisata Gastronomi, Hantoni Hasan Ingin Masyarakat Tahu Sejarah Seruit, Makanan Khas Lampung
Dimensi itu adanya keseimbangan antara membangun manusia dengan membangun alam.
"Kalau dulu kan ukurannya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, ternyata hidup manusia itu tidak hanya butuh itu tetapi yang dibutuhkan adalah sejahtera dan bahagia," imbuhnya.
Hantoni menuturkan, kalau dilihat sejahtera hanya terbatas pada ukuran-ukuran material. Namun, kalau bahagia lebih pada ukuran non fisik atau non material.
"Karena manusia itu kan ada jiwanya, ada pikirannya. Bukan hanya fisiknya saja. Katakanlah kalau makannya cukup semuanya cukup, tapi kalau perasaannya terganggu, jiwanya terganggu maka tentunya kebahagiaannya juga akan terganggu," papar Hantoni.
Maka dari itu, strategi membangun Lampung yang bakal di usung Hantoni ke depan adalah membahagiakan dan mensejahterakan masyarakat.
Hal itu bisa dicapai dengan adanya keseimbangan antara membangun manusia dengan membangun alam.
"Kalau orang sejahtera belum tentu bahagia. Tapi kalau orang bahagia bisa jadi juga sejahtera. Maka dari itu, strategi pembangunan itu harus dilihat dari dimensinya. Ukurannya adalah bahagia dulu baru sejahtera," ulas Hantoni Hasan.
Lebih lanjut Hantoni menuturkan, untuk membangun manusia dan membangun ekonomi atau kesejahteraan harus seimbang dan berbarengan.
Dalam konteks ini, membangun manusia itu khususnya di Lampung tujuannya adalah bagaimana masyarakat itu bisa mandiri.
"Konsepnya adalah dia bisa menolong dirinya sendiri, itu target kita. Artinya dia memiliki kemandirian. Jadi kita membangun SDM, bagaimana targetnya dia bisa mandiri. Jangan menciptakan ketergantungan," paparnya.
Hantoni menilai, ketika seseorang bisa menolong dirinya sendiri maka itu menjadi peluang untuk kebahagiaan dirinya sendiri.
Jangan malah sebaliknya, membangun sistem yang membuat manusia ketergantungan dengan orang lain sehingga tidak menciptakan kemandirian.
"Kalau kita membuat sistem yang membuat manusia tergantung maka pada akhirnya nanti akan melahirkan konflik," terang Hantoni.
"Membangun manusia dalam rangka dia bahagia dan membangun ekonomi dalam rangka dia sejahtera," sambungnya.
Hantoni berpandangan, membangun manusia secara individu bagaimana orang itu bisa mandiri.
Kemudian secara sosial pembangunan manusia itu haruslah diarahkan agar terjadinya harmoni sosial.
Dia mencontohkan seseorang yang secara ekonomi mampu tetapi tidak terjadi harmoni sosial.
Jika ini terjadi, maka secara otomatis keamanan tidak terjadi, orang saling curiga mencurigai, dan saling mengintimidasi.
"Itu terjadi karena tidak ada harmonisasi sosial," ungkap Hantoni Hasan.
Menurutnya, Harmoni sosial bisa terjadi karena ada tiga ukuran. pertama guyub, rukun, dan saling menguntungkan.
"Jadi hubungan manusia dengan manusia itu harus bisa saling mengisi. Tidak boleh ada ketimpangan kalau tidak maka akan terjadi disharmoni," katanya.
Kedepan Hantoni bertekat bagaimana membangun kembali keguyuban, kerukunan, keadilan, dan pemerataan di Lampung.
Hal ini, menurut Hantoni penting karena kalau tidak terjadi pemerataan akan berpotensi terjadi konflik.
Sebab, menurut Hantoni, jika tidak memperhatikan ketimpangan pembangunan yang terlalu tinggi maka bukan tidak mungkin akan terjadi konflik.
"Jadi dimensi manusianya juga dimensi fisik materialnya harus seimbang. Itu strateginya. Lampung ini kan masyarakatnya sangat beragam, multi kultur. Karena terdiri dari berbagai etnik, berbagai agama. Ini harus diawali filosofi multikultur," tandas Hantoni Hasan.
(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)