Berita Lampung
Demi Bertahan Hidup, 9 Anak di Bandar Lampung Makan Nasi Campur Garam Tiap Hari
Makan Nasi campur garam dilakukan sembilan anak di Bandar Lampung demi bertahan hidup di tengah kekurangan ekonomi orang tuanya.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Pilunya sembilan anak di Bandar Lampung, setiap harinya hanya Makan Nasi campur garam.
Makan Nasi campur garam dilakukan sembilan anak di Bandar Lampung demi bertahan hidup di tengah kekurangan ekonomi orang tuanya.
Sebanyak sembilan anak di Bandar Lampung yang terpaksa Makan Nasi campur garam ini merupakan saudara kandung dari satu pasangan suami istri (Pasutri)
Kisah perjuangan Pasutri Bandar Lampung terpaksa harus memberi makan sembilan orang anaknya hanya dengan nasi campur garam.
Keluarga pra sejahtera ini tinggal di Kelurahan Segala Mider, Lingkungan Tiga, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Pasutri bersama sembilan anaknya ini terpaksa harus hidup dengan keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Bayi 11 Bulan asal Bandar Lampung Dilaporkan Suspek Gagal Ginjal Akut
Baca juga: Breaking News Bus di Bandar Lampung Tiba-tiba Keluarkan Asap Dekat Tugu Adipura
Meski tinggal di tengah kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung, namun keluarga ini terbilang jauh dari kata mampu.
Pasutri Subadriah (38) dan Firdaus (42) terpaksa harus menghuni sebuah kamar kontrakan berukuran 3 meter x 5 meter bersama sembilan orang anaknya yang masih kecil-kecil.
Terkadang, pasutri ini bahkan tidak mampu beli beras sekedar untuk makan keluarganya.
Badriah terkadang juga memberi anaknya teh campur satu roti dibagi rata kepada anak-anaknya untuk bertahan hidup.
Namun, jika mereka tidak ada uang, ia harus rela menyuruh anaknya berpuasa, meski anaknya kerap menangis kelaparan.
"Kadang mereka nangis laper, saya kasih air putih, ajak anak-anak puasa," ujar Subadriah, Rabu (26/10/2022)
"Sebenarnya tega gak tega ini demi bertahan hidup," kata dia.
Subadriah menceritakan setiap pagi anaknya tidak pernah sarapan dan hanya diberi air putih setiap pagi.
Pada siang harinya, anaknya diberi nasi campur garam karena tidak ada uang untuk membeli lauk pauk layaknya masyarakat pada umumnya.