Berita Lampung
Demi Bertahan Hidup, 9 Anak di Bandar Lampung Makan Nasi Campur Garam Tiap Hari
Makan Nasi campur garam dilakukan sembilan anak di Bandar Lampung demi bertahan hidup di tengah kekurangan ekonomi orang tuanya.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Pendapatan Firdaus, Suaminya yang bekerja sebagai pemasang batu nisan, tidak cukup untuk membiayai sembilan orang anaknya.
Bahkan, Badriah mengatakan jika ia dan keluarganya sering nunggak membayar kontrakan karena tidak memiliki uang.
Selain bekerja masang batu nisan, Firdaus sering diajak kerja membersihkan rumput rumah warga.
Sedangkan istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak dikontrakan.
"Suami saya kerja masang batu nisan, seminggu kadang cuma seratus sampai dua ratus ribu, itupun tidak cukup biaya slehari-hari,"katanya.
Baca juga: 300 Personel Polresta Bandar Lampung Ikut Apel Siaga Pemilu 2024
Baca juga: Cucu Nekat Bakar Rumah Nenek di Bandar Lampung, Pelaku Pernah Masuk Penjara
Ia sering meminjam uang tentangga untuk membeli beras, karena dalam satu hari menghabiskan beras satu kilo gram.
Beras hasil meminjam itu pun harus ia hemat agar cukup untuk dikonsumsi sampai sore harinya.
Awalnya mereka tinggal bersama tujuh anaknya, namun beberapa waktu lalu pasangan ini dikaruniai bayi kembar laki dan perempuan.
Saat ini, bayi tersebut masih dirawat di rumah sakit karena membutuhkan perawatan intensif oleh dokter.
"Kemarin ada orang dermawan bantu kami bawa ke rumah sakit, diberi pempers dan sembako, Alhamdulillah," katanya.
Menurut Badriah, saat melahirkan bayi kembar pun, ia lakukan seorang diri tanpa bantuan medis.
Pasalnya, dia dan suami tidak memiliki biaya untuk ke bidan atau rumah sakit.
"Bayi kan kembar, pertama lahir laki-laki sendiri saya gelar kasur, terus yang perempuan dibantu bidan di panggil suami saya," katanya.
Ia menambahkan, dalam keadaan hamil tua ia tetap mengantar anaknya sekolah SD 1 Sukajawa yang berjarak dua kilometer dari kontrakannya.
"Pagi saya antar jalan kaki ke SD karena gak ada motor, pulang juga saya jemput itu kegiatan rutin setiap pagi," katanya