Berita Lampung
Tekan Angka Kecelakaan di Tol, PT Hutama Karya Gelar Operasi Anti Kantuk
Tekan angka kecelakaan di Tol, PT Hutama Karya gelar operasi anti kantung di rest area KM 208 JTTS.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – PT Humata Karya (HK) kembali menggelar operasi anti kantuk atau microsleep.
Kegiatan operasi anti kantuk ini untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi di ruas tol Lampung.
Kegiatan operasi anti kantuk dilakukan HK bersama dengan anggota Polri dan TNI di rest area KM 208 Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggan-Kayu Agung, Minggu (30/10/2022) dini hari.
Petugas yang terlibat dalam operasi microsleep melakukan pengecekan terhadap kendaraan pribadi, angkutan penumpang dan barang.
Selain memeriksa kelayakan kendaraan seperti lampu dan sarana lainnya, petugas juga memastikan pengemudi dalam kondisi fit.
Dalam artian tidak mengantuk sehingga pengemudi dapat melanjutkan perjalanan dengan aman.
Baca juga: Arinal Djunaidi Memukul Gamolan Pekhing saat Membuka Lampung Fair 2022
Baca juga: Usai Diperbaiki 3 Bulan Lalu, Badan Jalinbar di Pesisir Barat Lampung Kembali Berlubang
Petugas juga mengarahkan pengemudi yang mengantuk, untuk istirahat sejenak di rest area dan diberi secangkir kopi hangat gratis.
Branch Manager PT Hutama Karya Ruas Tol Terpeka Yoni Satyo Wisnuwardhono menyatakan operasi microsleep ini serentak di seluruh jalan tol yang dikelola oleh HK.
Dalam giat operasi tersebut pihaknya juga mengkampanyekan Setuju (Selamat Sampai Tujuan) kepada pengguna jalan Tol.
"Setuju ini kita kampanyekan untuk meningkatkan kesadaran dalam berkendara di jalan Tol Trans Sumatera," kata Yoni.
Yoni menjelaskan, ada beberapa poin penting tujuan dari kampanye Setuju tersebut.
Yakni setuju bahwa keselamatan selama berkendara nomor 1. Setuju untuk menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan di Jalan Tol.
"Setuju untuk tertib berkendara, setuju untuk tertib kecepatan dan juga setuju untuk tertib muatan," ungkap Yoni.
Lebih lanjut Yoni mengatakan, meskipun secara periodik telah dilakukan, operasi microsleep bakal rutin digelar setiap 2 Minggu sekali.
Menurutnya hal tersebut dilakukan untuk menurunkan tingkat kecelakaan dan korban di Jalan Tol.
"Operasi microsleep ini mampu menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas sekitar 40 persen," ucap Yoni.
Yoni menambahkan, kantuk menjadi faktor kecelakaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurut analisa pihaknya dan kepolisian mengungkap 40 persen kecelakaan disebabkan karena pengemudi dalam keadaan mengantuk.
"60 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, dimana 40 persen nya karena mengantuk," terang Yoni.
Dalam operasi ini juga HK menempel stiker skotlet di bagian belakang truk. Ini dilakukan setelah mengetahui ada lampu belakang yang tidak menyala.
Pasalnya, lanjut Yoni hal ini juga menjadi penyebab kecelakaan tertabraknya kendaraan dari arah belakang.
Baca juga: Toyota Fortuner Hilang Kendali Tabrak Fuso, Kecelakaan di Jalan Tol Lampung Selatan
Baca juga: Truk Masuk Jurang di Lampung Selatan Seusai Keluar dari Tol, 2 Orang Jadi Korban
"Kita cek kendaraan, misal lampu nya kotor kita bersihkan. Lampu nya mati kita pasang skotlet di badan truk," kata Yoni.
Sementara itu, anggota PJR Ditlantas Polda Lampung Ipda Damean menyatakan pihaknya ikut membantu dalam operasi tersebut.
Dia menegaskan saat ini tidak ada penilangan dilakukan anggota di lapangan. "Tilang manual tidak ada lagi, semua penilangan dilakukan oleh ETLE," kata Damean.
Untuk itu dalam operasi microsleep, pihak kepolisian ikut melakukan pengecekan kendaraan. Serta menyampaikan himbauan kepada pengendara untuk tetap mentaati peraturan berlalulintas.
"Saat pengecekan tadi misal ada yang tidak pakai sabuk pengaman, itu kita tegur. Juga kita ingatkan jangan melebihi batas kecepatan," ungkap Damean.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)