Berita Lampung
Kasus Tewasnya Ketua LMP Sukabumi, Kuasa Hukum Sebut Kliennya Lakukan Pembelaan Terpaksa
Pengacara tersangka perkelahian yang mengakibatkan Ketua Laskar Merah Putih (KMP) Kecamatan Sukabumi meninggal siap membuktikan kliennya
Penulis: Hurri Agusto | Editor: soni
Tim pengacara lainnya Mulyadi Hartono turut menjelaskan kronologi aksi penyerangan yang dilakukan oleh Pitul dkk pada Minggu (3/7/2022).
Menurutnya, aksi premanisme yang DIDUGA dilakukan Pitul, Uyoh, Ihrom alias Iyom, Cecep Sudrajat, Huri Budiono dan kawan-kawannya dilakukan di tiga tempat dalam waktu kurang dari satu jam di wilayah Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.
Dia pun mengatakan jika pihaknya memiliki bukti rekaman video yang menunjukkan Pitul dkk melakukan penyerangan dan perusakan menggunakan senjata tajam.
“Mereka membuat keributan dan keonaran di acara perkawinan Ibu Neneng di Kampung Sukajadi, Kelurahan Way Gubak. Saat itu Pitul cs mengejar kerabat Bu Neneng, dan ada video rekamannya. Namun pihak Ibu Neneng tidak berani melapor polisi karena takut,"
"Lalu pada tempat kedua, Pitul dkk diduga membakar dan merusak gudang milik Eko Setiawan, dan Pak Eko telah membuat laporan di Polsek Sukarame,"
"Kemudian pada tempat ketiga, mereka datang tanpa diundang membuat keonaran dan menyerang Angga, Fadilah dan Deni Kurniawan, kakak dari Angga pada acara tasyakuran di kediaman Angga,” papar Mulyadi
Menurut dia, saat itu Pitul dan kawan-kawan datang di acara tasyakuran di kediaman Angga tanpa diundang. Saat itu Pitul dkk datang dalam kondisi mabuk membawa berbagai jenis senjata tajam. Di antaranya pisau, golok, parang, dan celurit yang tidak disarungkan.
Dia pun mengatakan jika Pitul yang saat datang sudah memegang pisau dengan terlilit kain putih yang berlumuran darah dan mencari seseorang yang bernama Samsul.
Oleh Fadilah dan Angga, Pitul diminta mendatangi kediaman Samsul yang posisinya tidak jauh dari acara tasyakuran.
Namun Pitul dkk tidak menggubrisnya dan masuk ke tenda acara sambil menyerang Fadilah dan Deni serta merusak kursi, piring, mengayunkan senjata tajam ke arah tamu undangan. Kontan tamu undangan histeris ketakutan.
Kemudian, Angga datang sambil mengangkat kedua tangannya untuk melerai.
Namun Angga malah diserang oleh Pitul, Uyoh, Ihrom alias Iyom, Cecep Sudrajat, Huri Budiono dan kawan-kawannya dan kawan–kawannya.
Angga berusaha menghindar dengan berlari menjauhi tenda, dan dikejar oleh Pitul dkk.
Pada saat itulah terjadi perkelahian yang mengakibatkan Pitul meninggal dunia.
Pada malam harinya di hari yang sama Angga langsung menyerahkan diri ke Polresta Bandar Lampung.