Berita Lampung

Warga Bandar Lampung Tak Dapat Lihat Gerhana Bulan Langsung Terhalang Awan dan Gerimis

Awal gerhana bulan sendiri terjadi pada pukul 15.30 WIB, sedangkan puncaknya terjadi pada pukul 17.59 WIB.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Tim Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) menyaksikan proses gerhana bulan total melalui video streaming, Selasa (8/11/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Faktor cuaca mendung dengan awan tebal disertai gerimis membuat warga Bandar Lampung tidak bisa mengamati gerhana bulan secara langsung.

Sayangnya, faktor cuaca yang tidak mendukung mengakibatkan warga Bandar Lampung tidak bisa mengamati gerhana bulan total itu secara langsung.

Seperti diketahui, fenomena alam langka gerhana bulan total diprediksi terjadi pada Selasa (8/11/2022) dan bisa disaksikan langsung termasuk oleh warga Bandar Lampung.

Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) sendiri telah mengadakan persiapan untuk mengamati fenomena alam langka tersebut.

Robiatul Muztaba dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera mengatakan, pengamatan gerhana bulan itu sendiri terhambat oleh awan tebal serta gerimis.

"Hari ini memang diprediksi cuaca berawan dan hujan sejak jam 16.00 Wib, dimana itu akan sangat mengganggu pengamatan gerhana," ujar Robiatul Muztaba, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Kembangkan Mobil Listrik di Lampung,  Universitas Teknokrat Indonesia Kunjungan ke UGM

Baca juga: Pria 74 Tahun Jadi Pasien Pertama Covid-19 Subvarian Omicron XBB di Lampung

Dia melanjutkan, awal gerhana bulan sendiri terjadi pada pukul 15.30 WIB.

Namun, pada jam tersebut posisi bulan masih berada di belahan bumi lain sehingga belum bisa terlihat.

"Awal gerhana bulan sendiri terjadi pada pukul 15.30 WIB, sedangkan puncaknya terjadi pada pukul 17.59 WIB," kata dia.

"Sayangnya, cuaca awan tebal serta gerimis jadi kita tidak bisa mengamati gerhana bulan total secara langsung," imbuhnya.

Sebelumnya, pihak Itera sendiri telah menyiapkan sejumlah teleskop untuk mengamati fenomena langka gerhana bulan tersebut.

Pihaknya bahkan menyiapkan pengamatan fenomena langka tersebut di tiga titik sekaligus.

"Tadinya kalau prospek cuaca bagus kita sudah menyiapkan 4 teleskop reflektor yang kita pasang untuk kebutuhan pengunjung," ujarnya.

"Ada juga teleskop robotik yang kita siapkan untuk bisa kita remot dari sini,"

Kendati tak bisa melakukan pengamatan gerhana secara langsung karena faktor cuaca, namun Robiatul mengungkapkan jika pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah observatorium di daerah lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved