Berita Lampung

Gajah Ngamuk, Rusak Gubuk hingga Injak-injak Petani di Lampung Timur

Sejumlah orang di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur melakukan aktivitas jaga kebun jagung malam hari. Tanpa mengira bakal kehadiran Gajah mengamuk.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi
Foto Ilustrasi- Seorang pawang gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur sedang mengecek kondisi gajah, Selasa (01/11/2022). Gajah liar mengamuk di wilayah Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur merobohkan gubuk di areal kebun jagung hingga menginjak-injak petani, Kamis (10/11/2022) dini hari. 

Tribunlampung.co.id, Lampung TimurTidak mengira Gajah bakal masuk lagi di areal kebun jagung dan mengamuk di wilayah Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur.

Areal kebun jagung di  Dusun IV Desa Tambah Dadi Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur memang biasa dimasuki Gajah. Tapi tidak biasanya mengamuk.

Sehingga sejumlah orang di Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur melakukan aktivitas jaga kebun jagung malam hari. Tanpa mengira bakal kehadiran Gajah mengamuk.

Mengingat gelapnya malam di area kebun jagung wilayah Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur waktu itu membuat rasa kantuk tidak tertahankan.

Apa lagi kebun jagung wilayah Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, Rabu (9/11/2022) malam sedang dilanda hujan dengan intensitas sedang.

Tiga orang warga Lampung Timur yang tengah bermalam di gubuk area peladangan jagung ini berbagi tugas antara yang berjaga dan tidur.

Baca juga: Dua Pemuda Sukadana Lampung Timur Todong Seorang Guru, Mau Damai Apa Diselesaikan di Sini

Baca juga: Alasan Anak SD di Palembang Tinggalkan Pesan Pilu ke Ibu, Lalu Pergi dari Rumah

Ketiganya, Saidi (45), Zarkoni (55), dan Sugiyanto (55). Peladangan jagung itu diketahui milik Saidi. 

"Kami berdua, Zarkoni (dan Saidi) malam itu tidur di gubuk ini, dan Sugiyanto menjaga di bawah," ungkap Saidi sambil memegang gubuk kebunnya yang telah rata dengan tanah akibat amukan gajah liar, Kamis (10/11/2022). 

Sebenarnya mereka mengetahui bila hampir tiap malam ada gajah di sekitar peladangan jagung tersebut. Bahkan biasanya sampai lima gajah yang merusak tanaman jagung.

Tapi malam itu tidak  terlintas sedikitpun firasat, jika gubuk setinggi 2,5 meter tempat mereka tidur bakal jadi sasaran amuk gajah.

Jam per jam berlalu, hujan pun masih belum mereda. Sedangkan Saidi dan Zarkoni tengah lelap tidur.

"Ada gajah!" sontak teriakan Sugianto terdengar.

Sugianto yang bertugas jaga malam itu ternyata teriak sambil berlari menuju area permukiman warga. 

Spontan, teriakan itu membangunkan Saidi dan Zarkoni yang sedang asyik tidur  di gubuk berbahan kayu ini. 

"Dug dug dug dug..." suara kaki Saidi, menghentak papan kayu yang menjadi alas tidurnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved