Berita Lampung

Puspaga Buka Konseling Gratis Bagi Anak dan Perempuan Korban Kekerasan di Pesawaran

Pembukaan layanan konsultasi yang dilakukan Puspaga ini di latar belakangi tingginya kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Pesawaran Lampung.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Arta Nimas Asih, S.Psi (kanan) dan Niken Khaira Umami, S.Psi, konselor Puspaga Kabupaten Pesawaran, Lampung. Puspaga buka layanan konsultasi gratis bagi anak dan perempuan korban kekerasan. 

Tribunlampung.co.id, PesawaranPusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) membuka pelayanan konsultasi di Pesawaran Lampung.

Pembukaan layanan konsultasi yang dilakukan Puspaga ini di latar belakangi tingginya kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Pesawaran Lampung.

Kekerasan anak dan perempuan di Pesawaran Lampung ini terjadi secara fisik dan mental. 

Konselor Puspaga Kabupaten Pesawaran Arta Nimas Asih, S.Psi mengatakan, bila Puspaga sudah berdiri sejak tahun 2020 lalu.

Dimana Puspaga bergerak dalam layanan konsultasi untuk perempuan dan anak secara gratis.

Arta mengatakan jika pihaknya juga aktif dalam membuka layanan di sosial media untuk konsultasi melalui via online.

Baca juga: 2 Pria di Pesawaran Lampung Tersengat Listrik ketika Memasang Tenda Hajatan

Baca juga: Lagi Tidur, Sekeluarga Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Pesisir Barat Lampung

Layanan tersebut juga diberikan kepada mereka yang datang langsung ke kantor Puspaga di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

Dalam  kasus-kasus yang tertangani oleh Puspaga seperti, perundungan di sekolah, depresi, kekerasan fisik dan seksual, hingga masalah-masalah yang terjadi di keluarga.

Arta menilai jika selama ini banyak korban yang hanya diam saat mereka mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kehidupannya.

Melihat banyaknya fenomena yang terjadi tersebut, Puspaga yang bermitra dengan Dinas PPPA Kabupaten Pesawaran melakukan layanan konsultasi agar korban mau bercerita dan juga menyembuhkan trauma.

"Dari kasus tersebut akan memiliki dampak yang signifikan bila tidak tertangani" ucap Arta Kepada Tribun Lampung.

Dia mengatakan, akibat kekerasan itu dapat membuat trauma psikis yang berkepanjangan.

Data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kabupaten Pesawaran sudah mencapai 27 kasus kekerasan anak dan perempuan di Bumi Andan Jejama sampai bulan Oktober 2022.

Jumlah tersebut, menurut dia, menunjukkan bila kasus kekerasan anak dan perempuan tinggi.

Oleh karena itu lah, Pupaga mengupayakan penanganan konseling secara gratis untuk membantu para korban.

Layanan konsultasi via online bisa menghubungi akun Instagram @puspagaandanjejama.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved