Banjir di Lampung

Tertimbun Longsor, 3 Orang Sekeluarga di Pesisir Barat Lampung Meninggal

Satu keluarga yang tertimpa longsor di Pekon Tembakak, Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung dipastikan meninggal semua.

dok.warga
Tanah longsor menimbun rumah warga Pekon Tembakak Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Minggu (13/11/2022). Akibat bencana tersebut satu keluarga meninggal dunia, terdiri dari bapak, ibu dan anak. 

Akibatnya sungai Way Laay meluap dan terjadi banjir.

Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi, kedalaman lubang di Jalinbar tersebut sekitar 5 Meter dan selebar badan jalan nasional.

Sampai saat ini belum ada upaya yang dilakukan pihak terkait untuk menanggulangi Jalan yang amblas tersebut.

Sedangkan antrian kendaraan roda empat terpantau saat ini sudah mengular cukup panjang.

Kemacetan parah yang terjadi karena jembatan sungai Way Laay yang menjadi bagian ruas Jalinbar ini sebagai satu-satunya jalur penghubung antar Provinsi Lampung dan Bengkulu.

Antrian kendaraan yang akan melintas di Jalinbar itu diperkirakan mencapai 3 kilometer.

Tidak hanya itu akibat bencana banjir di sungai Way Laay tersebut juga mengakibatkan 7 rumah warga Pekon Laay ikut terseret banjir.

Ketujuh rumah warga Laay itu hanyut akibat derasnya banjir sungai Way Laay.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

Hen (36) satu warga yang rumahnya ikut terseret berharap agar pemerintah Pesisir Barat dapat meringankan beban mereka.

" Harapan kami Pemerintah bisa membantu meringankan beban kami," ungkapnya.

"Sebab rumah dan perabotan kami sudah habis hanyut dibawa banjir," sambungnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan belum ada petugas BPBD Pesisir Barat yang turun kelokasi.

Rumah Hanyut karena Tanggul Jebol

Tingginya curah hujan yang terjadi Pesisir Barat, Lampung menyebabkan banjir hingga membuat tanggul di daerah aliran sungai (DAS) di Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa jebol.

Peristiwa banjir dan tanggul jebol di daerah aliran sungai wilayah Pesisir Barat, Lampung tersebut terjadi karena tidak kuat menahan volume air sungai Way Laay yang meningkat.

Volume air sungai  Way Laay meningkat setelah hujan deras mengguyur wilayah Pesisir Barat sejak Sabtu (12/11/2022) sore. Akibatkan tanggul jebol dan air meluap.

Akibat banjir dan tanggul jebol tersebut, sejumlah lima rumah warga yang berada di daerah aliran sungai mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pantauan Tribunlampung.co.id, kerusakan rumah mayoritas pada bagian belakangnya, atau dapur. Dimana dapur kelima rumah milik warga hanyut atau ikut terseret banjir.

Selain itu, derasnya arus banjir dari sungai Way Laay juga menghanyutkan sejumlah perabotan rumah tangga.

Bahkan satu rumah milik warga bernama Andar mengalami kerusakan yang cukup signifikan dan tidak bisa dihuni lagi.

Pasalnya, sebagian dinding rumah dan dapur hanyut terbawa banjir.

Menurut Peratin Pekon Penengahan Miftah Farid mengatakan, jebolnya tanggul tersebut diperkirakan terjadi, Minggu (13/11/2022) pukul 02.00 WIB.

" Jebolnya tanggul ini akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu (12/11) Pukul 18.00 WIB hingga Minggu pagi," ujarnya, Minggu (13/11/2022)

Miftah menambahkan, setelah diguyur hujan, sungai Way Laay itu  banjir sekira Sabtu (12/11/2022) malam pukul 22.00 WIB. Airnya terus membesar.

Karena tidak kuat menahan besarnya debit air, tanggul di daerah aliran sungai itu jebol dan merusak rumah warga.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

"Ada lima rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir dan menghanyutkan dapur serta perabotan rumah," ungkapnya.

"Alhamdulillah saat ini banjir tersebut sudah berangsur surut," sambungnya.

Dikatakanya, ia sudah berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kecamatan dan BPBD Pesisir Barat.

Dirinya berharap agar tanggul yang jebol tersebut segera diperbaiki agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sebab kata dia, sungai Way Laay sangat sering terjadi banjir terlebih saat musim penghujan seperti saat ini.

"Harapan kita agar ini segera di tanggulangi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,"  ucapnya.

"Kalau tidak segera ditanggulangi takutnya terjadi banjir susulan dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah, karena kita sama-sama tau bagaimana derasnya Way Laay ini ketika terjadi banjir," lanjutnya.

Akibat bencana banjir tersebut kerugian yang dialami warga ditaksir mencapai puluhan juta.

"Untuk jumlah kerugian yang dialami warga belum bisa dipastikan, namun diperkirakan mencapai puluhan juta," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved