Advertorial
Tropicana Slim Ajak Masyarakat Indonesia Cegah Diabetes melalui #Hands4Diabetes2022
Gelaran #Hands4Diabetes2022 berlangsung di Lapangan Korpri komplek Kantor Gubernur Lampung, Minggu (13/11/2022)
Pola hidup tersebut dapat berujung kepada berbagai masalah kesehatan seperti diabetes.
Diabetesi perlu mengendalikan asupan gula dan lemak untuk menjaga kestabilan kadar gula darahnya.
Menurut American Diabetes Association, lemak juga merupakan nutrisi yang penting diperhatikan sebagai bagian dari pola makan sehat dalam mengelola diabetes2.
“Inilah mengapa dalam #Hands4Diabetes2022, Tropicana Slim mengangkat tema “Ganti Gulanya, Jaga Lemaknya, Lawan Diabetes” untuk mengedukasi masyarakat bahwa selain memperhatikan asupan gula, penting juga memperhatikan asupan lemak untuk mencegah dan kontrol diabetes," kata Dian.
Tahun ini #Hands4Diabetes2022 diadakan kembali secara luring untuk pertama kalinya serentak di 23 kota.
Diantaranya, Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Cirebon, Karawang, Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Jogja, Makassar, Manado, Palembang, Lampung, Jambi, Medan, Pekanbaru, Denpasar, Ambon, Mataram, Samarinda, Pontianak, dan Banjarmasin.
Noviana berharap, kegiatan ini dapat mendukung kualitas hidup para diabetesi dan membangun kesadaran hidup sehat bagi masyarakat umum.
Senada dengan Noviana, Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD dari Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI mengatakan, seperti dipaparkan pada British Journal of Nursing, diperkirakan bahwa diabetesi menghabiskan paling banyak 2-3 jam per tahun dengan tenaga profesional kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa diabetesi harus mengelola kondisi masing-masing secara mandiri di luar periode waktu ini3.
Bantuan dan dukungan dari tenaga kesehatan diperlukan, namun melihat kondisi tersebut, masing-masing pribadi perlu memiliki pengetahuan luas, semangat, dan konsistensi untuk mengatasi diabetes.
Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan Tropicana Slim dalam kampanye #Hands4Diabetes2022 untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola diabetes.
Dr. dr. Em Yunir mengutarakan, gula dan lemak erat kaitannya dengan kalori yang masuk melalui pola makan.
Menurutnya, lemak tergolong memiliki kalori yang tinggi, terhitung dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat sehingga konsumsi lemak yang tidak dibatasi dengan baik sangat rentan menyebabkan asupan kalori berlebih dan penambahan berat badan.
Dr. dr. Em Yunir, menambahkan, Harvard Medical School juga menyebutkan bahwa penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh dapat berefek negatif terhadap kesehatan.
Salah satunya terkait dengan penurunan sensitivitas hormon insulin yang menyebabkan terganggunya pengaturan kadar gula darah4.

