Berita Lampung
Atasi Masalah Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu Gandeng Kompas
Kompas akan ada di tiap-tiap pekon di Pringsewu dan berfungsi untuk melakukan pengelolan sampah sebelum masuk ke TPA Bumiayu.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Indra Simanjuntak
Fajri menjelaskan, masing-masing Kompas tersebut terdiri dari 8 hingga 11 orang.
"Mudah-mudahan awal Desember kita benar-benar bisa jalankan, untuk sementara yang sudah berjalan itu Kompas Fajar Berseri Pekon Pajaresuk, Pringsewu," terangnya.
Ia juga berharap, nantinya program ini dapat diikuti banyak pekon.
"Pastinya ke depan akan ada penambahan Kompas ya, tapi sementara ini kita fokuskan ke 11 Kompas yang ada," pungkasnya.
Diketahu sebelumnya, sebanyak 3.400 meter kubik sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bumiayu Pringsewu setiap bulan.
Jumlah 3.400 meter kubik sampah yang masuk di TPA Bumiayu itu merupakan data yang diperoleh di tahun 2022.
Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH)Pringsewu, Adam membenarkan 3.400 meter kubik sampah masuk ke TPA Bumiayu setiap bulan.
"Betul, kalau hitungan perhari itu sekira 7 ton sampah yang masuk, sedangkan perbulan mencapai 3.400 meter kubik sampah rata-rata tahun 2022 ini," kata Adam kepada Tribun Lampung, Minggu (6/11/2022).
Adam menjelaskan, sampah yang masuk ke TPA Bumiayu merupakan tumpukan sampah yang diperoleh dari 9 kecematan se-Pringsewu.
"Baik itu sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat, maupun sampah yang dihasilakan pihak swasta," lanjutnya.
Ia menjelaskan, dalam sehari rata-rata satu rumah menghasilkan 2,5 kg sampah.
"Kalau dirata-rata tiap KK itu setiap harinya menghasilakan 2,5 kg sampah," jelasnya.
Hal itu, lanjut Adam, biasanya akan bertambah saat bulan ramadhan.
"Iya, kalau saat bulan ramadhan itu, jumlah sampah yang dihasilkan juga lebih banyak," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riana Mita)