Wawancara Eksklusif
Bangga Tapis Lampung Semakin Berkibar, Rico: Dibuat Kemeja, Topi hingga Sepatu (1)
Berikut petikan wawancara Tribun Lampung dengan Founder Taps in Lampung Rico Febriyanto.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tapis Lampung semakin berkibar di tingkat nasional maupun internasional.
Tapis pun telah menjelma ke beragam bentuk produk fashion.
Tidak sekedar kain Tapis, tapi telah menjadi baju kaus, kemeja, sepatu, topi, gaun, dan lainnya.
Para pengrajin di Lampung memproduksi beragam produk Tapis mengikuti perkembangan zaman.
Seperti apa perkembangan Tapis Lampung dan inovasi-inovasinya?
Berikut petikan wawancara Tribun dengan Founder Taps in Lampung Rico Febriyanto pada Senin (21/11/2022).
Tanggapan Anda terkait Tapis Lampung yang kerap mentas di tingkat nasional bahkan internasional?
Saya sebagai orang Lampung tentu sangat bangga Tapis sudah semakin dikenal. Ada rasa bangga tersendiri karya-karya kita, warga Lampung digunakan orang di luar Lampung.
Tapis Lampung juga sering mendapatkan penghargaan, tanggapan Anda?
Ya itu adalah bentuk apresiasi untuk kita semua, khususnya para pengrajin Tapis untuk terus selalu melestarikannya.
Produk Taps in Lampung sendiri sering mentas?
Ya Taps in Lampung selalu ikut pagelaran pentas yang diadakan oleh Dinas Pariwisata di Provinsi Lampung. Seperti ikut dalam Lampung Fashion Week, Putri Indonesia, Lampung Mekhanai, dan berbagi kegiatan pentas lainnya.
Di tingkat internasional, pernah juga?
Ya memang Taps in Lampung pernah juga pentas di Amerika dalam rangka pertukaran anak muda yang menampilkan karya-karyanya. Menurut saya itu adalah apresiasi untuk desainer dan pekerja seni dalam bentuk fashion.
Anda sendiri memandang bagaimana perkembangan Tapis Lampung? Tahun berapa Tapis Lampung mulai muncul di panggung nasional?
Saya sih melihat Tapis Lampung di dunia fashion itu sudah berkembang banget ya untuk saat ini. Jadi para pengrajin juga sudah bisa mengikuti tren.
Saya saja merasa sejak pertama kali saya mengembangkan Tapis ini awal tahun 2013, sudah banyak mengaplikasikan Tapis ke berbagai fashion.
Awalnya kita buat di kaus, kemeja, sepatu, topi, gaun dan lainnya. Jadi kita berkembang seiring perkembangan zamannya. Kemudian untuk perkembangan Tapis secara umum juga sudah banyak hingga dikenal di tingkat nasional dan internasional.
Dulu tahun 2012 desainer internasional pernah mengaplikasikan Tapis pada karyanya dan dipamerkan di Jakarta Fashion Week pada saat itu juga Lampung jadi tuan rumah Putri Indonesia. Setelah dari situ perkembangannya sudah melejit sampai banyak dipakai oleh desainer-desainer terkenal.
Menurut Anda, faktor apa yang membuat pamor Tapis Lampung bisa naik?
Yang pasti itu adalah karya seni yang khas di satu daerah ya sehingga punya nilai tersendiri. Kemudian memang pengaruh dari desainer dan tokoh-tokoh yang menggunakannya juga.
Apa ciri khas Tapis yang membedakan dengan kain-kain lainnya di Indonesia?
Kalau untuk perbedaan dengan kain lain, memang Tapis ini lebih kepada karya dengan teknik yang bisa bercerita. Kita punya teknik membuatnya dengan tingkat proses yang buat orang kagum. Motif juga bisa request. Kita bisa cerita.
Adakah inovasi-inovasi tertentu di Tapis Lampung sehingga bisa semakin eksis?
Ya seperti yang saya sampaikan, jadi pertama kali Taps in Lampung muncul itu hanya dengan kaus. Kemudian diterima, terus kita keluarkan kemeja, gaun, topi, sepatu yang berbahan Tapis dan terus berinovasi mengikuti tren. Selain memang kita harus melestarikannya tapi juga mengikuti perkembangannya.
Sekarang mulai banyak komunitas atau lembaga yang fokus ke Tapis, termasuk Taps in Lampung. Pendapat Anda?
Dengan banyaknya komunitas yang muncul tentunya ini menjadi semangat bagi kita semua untuk melestarikan Tapis. Kita bisa bantu pengrajin dengan memasarkan produknya. Dengan semakin banyak penggiat fashion berarti ikut membantu UMKM untuk terus produksi.
Dukungan pemerintah daerah sendiri, baik provinsi maupun kabupaten/kota, menurut Anda bagaimana?
Pemerintah daerah sangat men-support ya. Banyak banget program pemerintah yang mendukung seperti dari Dinas Pariwisata, Diskoperindag, dan beberapa dinas lainnya. Kita sering dapat pelatihan. Kami merasa tidak ada kendala yang serius karena pemerintah mendukung pengrajin yang bergerak di bidang fashion Tapis Lampung.
(Tribunlampung.co.id /Kiki Adipratama)