Berita Lampung
Kades Hajimena Lampung Selatan Benarkan Pesan Setorkan Lagi Uang BPNT ke Aparat Desa
Kepala Desa Hajimena, Kecamatan Natar Lampung Selatan Abu Bakar akan tukarkan uang dengan paket sembako.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kepala Desa Hajimena, Kecamatan Natar Lampung Selatan Abu Bakar membenarkan adanya pesan yang tersebar di
WhatsApp pada penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pesan itu meminta warga Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan yang telah mencairkan uang BPNT di Kantor Pos senilai Rp 600 ribu untuk 3 bulan agar menyetorkan kembali uang tersebut ke aparat desa.
Nantinya, warga Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan yang telah menyetorkan kembali uang BPNT ke aparat desa akan mendapatkan paket sembako.
"Iya. Saya juga kan nggak mau tanggung resiko," kata Abu, Sabtu (26/11/2022).
Ia menjelaskan bantuan itu memang wajib dibelanjakan untuk kebutuhan sembako, yang mengandung karbohidrat serta protein seperti telur, serta vitamin seperti buah dan lainnya.
Baca juga: Sudin Minta Kader PDI Perjuangan Bandar Lampung Konsolidasi Target Menang Pileg 2024
Baca juga: PSBH Unila Gelar Internal Mood Court Competition Piala Prof Sunarto 2022
Semua itu harus terpenuhi dengan nilai Rp 600 ribu untuk jatah 3 bulan.
Lantas pihak desa menjelaskan, jika ditukar ke sembako maka harga satu paket karbohidrat, protein, dan vitamin sebesar Rp 200 ribu.
"Kalau sepaketnya Rp 200 ribu," jelasnya.
Lanjutnya, bantuan tersebut diberikan senilai Rp 600 ribu untuk 3 bulan.
Abu menjelaskan dengan nilai bantuan Rp 600 ribu tersebut setiap warga mendapatkan 3 paket setelah ditukarkan.
Lantas Abu membantah jika ada pungutan dalam penyetoran kembali uang BPNT dari warga penerima.
"Pungutan nggak ada itu. Gini saya jelasin ya, BLT BBM Rp 300 ribu terus yang sembako itu kan Rp 600 ribu untuk 3 bulan. Nah, yang sembako itu kan biasanya mereka ambil sembako," katanya.
"Jadi setelah mereka ambil dari Pos, itu setorkan ke desa. Nanti mereka tukernya sembako kayak yang sudah-sudah," jelasnya.
Abu mengatakan cara yang ia gunakan sudah biasa diterapkan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Natar.