Berita Lampung
Bakauheni Harbour City Lampung Selatan Bisa Tampung Wisatawan pada 2023
objek yang bisa dinikmati di Bakauhuni Harbour City Lampung Selatandi pada 2023 yakni Krakatau Park dan Menara Siger yang telah direvitalisasi.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Tri Yulianto
Sementara Krakatau Park sebesar 50 persen.
"Lalu, pembangunan Masjid BSI saat ini progresnya telah mencapai sebesar 96 persen," ujar dia.
Masjid tersebut diucapkannya memiliki kapasitas dua ribu jemaah, dan sudah bisa digunakan pada Desember ini.
Baca juga: Pelaku Curanmor Tewas Seruduk Agya di Jalinsum Lampung Selatan
Baca juga: Penyebab Kebakaran di Pasar Natar Lampung Selatan Akibat Korsleting Listrik
Pastikan BHC Berbasis Lingkungan
Menteri BUMN Erick Thohir juga memastikan kalau BHC akan menjadi pariwisata dengan tetap menjaga kearifan lingkungan.
Di lokasi tersebut, ada 3.100 pohon yang ditanami pohon baru.
3.100 pohon itu terdiri dari pohon Tatebuta dan Ketapang Kencana yang ditanam Bakauheni Harbour City (BHC) seluas 3 hektar.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan ASDP turut berpartisipasi dalam kegiatan menanam pohon dengam tema Menanam Pohon, Menanam Akhlak yang dilakukan secara serentak oleh BUMN di 6 titik.
Ira mengatakan pihaknya akan melakukan penanaman 3.100 pohon di lokasi proyek Bakauheni Harbour City yang akan menjadi ikon pariwisata di Lampung.
Pihaknya berkomitmen menjadi salah satu BUMN penyedia jasa transportasi yang menginisiasi kebijakan ramah lingkungan demi menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa akan datang, khususnya masa depan rendah karbon.
Hal ini, kata Ira, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 mendatang.
Apalagi, menurut Ira, pihaknya menjadi operator kapal terbesar di dunia, dimana mengoperasikan 216 unit kapal dan 34 unit pelabuhan, sehingga ASDP juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"ASDP bertekad menjadi salah satu BUMN transportasi yang menjalankan operasional layanan penyeberangan dan pelabuhan dengan kualitas prima dan tetap menerapkan kebijakan ramah lingkungan demi menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa akan datang, khususnya masa depan rendah karbon," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer/ Dominius Desmantri Barus)