Memilih Damai

Hasil Survei: Erick Thohir Cawapres Paling Potensial dari Sipil Non Kepala Daerah

Erick Thohir menjadi satu-satunya kandidat calon wakil presiden (cawapres) paling potensial dari kalangan sipil dan non partai politik.

Instagram @erickthohir
Erick Thohir saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Sabtu (9/10/2021). Erick Thohir menjadi satu-satunya kandidat calon wakil presiden (cawapres) paling potensial dari kalangan sipil dan non partai politik 

Tribunlampung.co.id - Tokoh-tokoh potensial yang maju di Pilpres 2024 semakin santer beredar di masyarakat. Salah satu nama yang santer mencuat adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir muncul sebagai sosok yang dianggap paling potensial sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mengungkap, Erick Thohir menjadi satu-satunya kandidat calon wakil presiden (cawapres) paling potensial dari kalangan sipil dan non partai politik (parpol).

Situasi tersebut didukung dengan tingkat elektabilitas Erick Thohir yang konsisten tinggi.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, Erick Thohir menjadi sosok profesional dengan tingkat keterpilihan konsisten di masyarakat.

Baca juga: Erick Thohir Banjir Dukungan dari Pendukung Ganjar Pranowo untuk Maju Pilpres 2024

Baca juga: Dukungan untuk Prabowo Subianto dan Erick Thohir Makin Kencang: Duet Nasionalis Religius

Posisi Erick Thohir bahkan unggul dari tokoh politik populer lainnya.

“Di antara nama teratas Erick Thohir bukan orang partai bukan juga kepala daerah, dia menteri,” ujar Burhanudin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi pada Kamis, (01/12/2022).

Berdasarkan hasil temuan survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Oktober-05 November 2022. Elektabilitas Erick Thohir kokoh berada di posisi empat besar dengan persentase angka 9,6 persen.

Situasi tersebut tentunya tidak terlepas dari begitu cemerlangnya kinerja Erick Thohir selama memimpin Kementerian BUMN. Kebijakan transformasi BUMN yang digencarkan Erick Thohir begitu direspons positif banyak masyarakat.

Maka dari itu, Burhanudin tidak ragu menyampaikan bahwa semakin menguatnya elektabilitas Erick Thohir menandakan adanya harapan besar dari masyarakat. Terhadap Erick Thohir menjadi cawapres pada Pilpres 2024.

“Erick Thohir menjadi salah satu figur cawapres yang diinginkan oleh publik,” kata Burhanudin

Perlu Diketahui Indikator Politik Indonesia telah melangsungkan survei pada periode 30 Oktober-05 November 2022 menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ridwan Kamil teratas

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapatkan elektabilitas tertinggi ketimbang figur-figur lainnya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi 18 nama semi terbuka cawapres, Ridwan Kamil paling banyak dipilih.

"Ridwan Kamil paling banyak dipilih, 19,7 persen, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 16,3 persen, Sandiaga Uno 12,8 persen, Erick Thohir 9,6 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 5,3 persen," kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya secara virtual, Kamis (1/12/2022).

Meski meraih elektabilitas teratas, Burhanuddin menuturkan dalam survei beberapa bulan terakhir posisi Ridwan Kamil cenderung melemah.

"Ridwan Kamil sempat menguat pada Juni–Agustus, tapi terakhir melemah," ujar Burhanuddin.

Sementara Sandi, kata dia, cenderung menurun. Lalu, AHY konsisten menguat sejak Juni 2022.

"Erick Thohir relatif stabil dengan kecenderungan menguat," ungkap dia.

Sebagai informasi, survei tatap muka secara nasional ini digelar sejak 30 Oktober hingga 5 November 2022.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. 

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved