Berita Terkini Nasional
Anak Bungsu di Magelang Jadi Yatim Piatu setelah Racun Orangtua dan Kakak Kandung
Anak bungsu berinisial DDS alias Dhio (22) nekat membunuh orang tua dan kakak kandungnya di rumah yang ada di Magelang, Jawa Tengah.
Tribunlampung.co.id - Hanya karena persoalan sepele, anak bungsu di Magelang, Jawa Tengah kini menjadi yatim piatu setelah tega meracuni kedua orang tuanya dan kakak kandung.
Anak bungsu berinisial DDS alias Dhio (22) nekat membunuh orang tua dan kakak kandungnya di rumah yang ada di Magelang, Jawa Tengah.
Atas perbuatan terhadap keluarganya di Magelang, Jawa Tengah kini Dhio dijebloskan ke penjara buat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dhio yang diketahui sering dimajakan orang tua tersebut kini harus menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi.
Peristiwa pembunuhan terhadap satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah sempat menghebohkan publik.
Sebab pelaku merupakan satu dari anggota keluarga yang ditemukan meninggal dunia di satu rumah di Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: 2 PNS Asal Bandar Lampung Tewas Tertabrak Truk Tangki di Jalinsum Lampung Selatan
Baca juga: Perasaan Iri Latar Belakangi Anak Manja di Magelang Bunuh Orangtua dan Kakak
Pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah tidak lain adalah si anak bungsu, DDS alias Dhio (22).
Dhio nekat membunuh kedua orangtua dan kakak kandungnya dengan meracuni pakai sianida.
Dhio mengakui perbuatannya kepada penyidik kepolisian hanya karena dipicu persoalan sepele.
Padahal di dalam keluarganya, Dhio terkenal sebagai anak manja. Kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi oleh keluarganya.
Dhio oleh rekan-rekannya diketahui sebagai sosok yang mempunyai standar hidup tinggi meskipun pengangguran.
Kelakuan DDS alias Dhio (22) tersangka pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, dengan cara diracun satu per satu terungkap.
Setelah sebelumnya, paman Dhio, Sukoco buka suara soal sosok keponakannya itu.
Kini, teman akrab Dhio, yakni Adrinan ikut buka suara mengenai anak kedua dari dua bersaudara tersebut.
Dhio diketahui sebelumnya adalah anak bungsu dari keluarga korban, Abbas Ashar dan Heri Riyani.
Aksi kejam Dhio tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuan di Magelang membuat Adrinan heran tak percaya.
Melansir dari TribunJateng.com, Sabtu (3/12/2022), Adrinan mengaku sahabatnya mengenal Dhio berasal dari keluarga harmonis dan berkecukupan.
Bagaimana tidak sosok Dhio dikenal kerap dimanjakan orangtua dengan memenuhi segala kebutuhannya.
Apalagi mengingat mendiang Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), selalu memenuhi gaya hidup Dhio yang terbilang memiliki standar tinggi.
"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua penginlah anaknya itu apa-apa enak.
Baca juga: Isu Cerai Menguat, Muzdalifah Ternyata Lihai Bikin Fadel Islami Kembali ke Pelukan
Baca juga: Alasan Ratu Rizky Nabila Cerai dari Ibrahim Alhami yang Baru Tiga Hari Nikah
Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia." ungkap Adrinan.
"Bisa dibilang kayak gitu (dimanjakan) sama orangtuanya," tambahnya.
Sebagai sahabat yang cukup dekat, Andrinan mengaku bahwa Dhio memang memiliki standar hidup yang cukup tinggi dibanding teman-temannya.
"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang." ujarnya.
Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.
"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.
"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.
Akui Iri dengan Sang Kakak Dhea Chairunnisa
Kepada penyidik, Dhio Daffa Syahdilla mengaku sudah memendam sakit hati dengan keluarganya sejak lama.
Pasalnya menurut Dhio Daffa Syahdilla saat ia curhat kepada ayah dan ibunya kerap tidak direspon.
Dhio Daffa Syahdilla merasa orangtuanya lebih perhatian kepada kakak perempuannya.
"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.
Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.
"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.
Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.
"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.
Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.
Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.
"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).
"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."
Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.
"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.
Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.
Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.
"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.
"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. imbuhnya.
Hasil Autopsi
Hasil autopsi satu keluarga tewas di racun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah diungkap oleh Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry, Selasa, (29/11/2022).
Dari hasil autopsi, memperlihatkan organ ketiga korban yaitu Abas Ashar, Heri Riyani, dan Dea Khairunisa, seperti terbakar.
Bukan tanpa alasan, penyebab organ seperti terbakar itu karena racun yang dimasukan pelaku ke dalam minuman dinilai sangat mematikan.
Adapun, kata Sumy, organ yang terlihat terbakar tersebut adalah tenggorokan, lambung, hingga otak.
"Dari tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak. Ya, merah seperti terbakar," katanya dalam konferensi pers di Polres Magelang, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, Selasa (29/11/2022).
Sumy mengatakan organ milik korban terlihat terbakar karena racun diproses oleh pembuluh darah dengan cepat.
Ia juga mengungkapkan kadar racun yang dipakai tersangka DDS alias Dhio (22) sangat tinggi.
"Karena proses cepat, memasuki pembuluh darah, sehingga mematikan. (Kadar racun) sangat tinggi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com