Berita Terkini Nasional

157 Jenazah Korban Gempa Cianjur Berhasil Teridentifikasi

"Adanya dua jenazah teridentikasi tersebut, hingga saat ini tercatat TIM DVI gabungan telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 157 jenazah," katanya.

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Kompas Gramedia
Potret pembangunan dapur umum di Pos 2 Maleber, Ciherang, Pacet, Kabupaten Cianjur sebagai bentuk bantuan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas kepada korban gempa Cianjur. 

"Rumah saya rumahnya rusaknya masuk dalam kategori rusak ringan, jadi di rekening ditulisnya Rp 10 juta. Tapi seharusnya Rp 15 juta," ucapnya. 

Selain itu, lanjut dia, ruma anaknya yang masuk dalam ketegori rusak berat dalam buku tabunganya tercatat hanya Rp 50 juta, bukan Rp 60 juta. 

"Tadi pagi waktu bikin buku tabungan dan rekening, yang tertulis di dalamnya memang Rp 50 juta untuk rumah rusak berat dan Rp 10 rusak ringan," katanya. 

Baca juga: Pakar Mikro Ekspresi Nilai Suara Lambat Ferdy Sambo di Persidangan Indikasi sedang Berbohong

Baca juga: 10 Rating Drama Korea Terbaru Desember 2022, The Forbidden Marriage Baru Tayang

Selain itu, dia mengaku, tidak mendapatkan penjelasan dari pihak bank yang mengurus dana bantuan uang untuk merenovasi rumah rusak. 

"Tadi mau nanya tapi takut salah, nanti mungkin ada penjelasan dari pihak RT sini," ucapnya. (*)

Bantuan diantar menggunakan motor trail

Sejumlah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) memasok bahan pokok bagi warga terdampak gempa bumi Cianjur di wilayah terisolasi.

Pendistribusian dilakukan dengan sepeda motor trail.

Ketua PMI Kabupaten Cianjur, Ahmad Fikri, mengatakan, ada 22 relawan PMI yang dikerahkan untuk memasok kebutuhan pokok ke sejumlah wilayah terisolasi yang terdampak gempa bumi. 

"Mulai kita kerahkan pada Selasa (13/12/2022) lalu untuk menjangkau wilayah terisolasi dan sulit dilintasi sehingga menggunakan motor trail," kata Fikri kepada wartawan, Senin (10/12/2022).

Relawan-relawan tersebut disebar ke sejumlah kecamatan di titik terisolasi, di antaranya di Kecamatan Warungkondang, Pacet, Cugenang, dan Cianjur. 

"Dari beberapa kecamatan di desa terisolasi tersebut, yaitu Desa Sukamulya, Nyalindung, Sarampad, Padakati, Bunikasi, Ciputri, Babakankaret, Serpong, dan Tapos," katanya. 

Fikri mengugkapkan, setiap relawan PMI yang menggunakan motor trail itu masing-masing membawa sejumlah kebutuhan pokok yang diperlukan warga terdampak gempa bumi. 

"Satu kali jalan menuju titik terisolasi dari 22 relawan itu membawa hampir sebanyak 400 kilogram di antaranya beras, selimut, mi instan, makanan, dan susu bayi, serta obat-obatan," katanya. 

Relawan yang menggunakan motor trail ini akan terus berjalan karena masih terdapat korban terdampak gempa di wilayah terisolasi. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved