Berita Lampung
Plh Bupati Lampung Barat Nukman Ajak Jajaran Pantau Stok Bahan Pangan jelang Nataru
Plh Bupati Lampung Barat Nukman jelaskan langkah antisipasi masalah stok pangan yang bisa timbul jelang Natal dan tahun baru (Nataru) dengan pantau.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lampung Barat Nukman mengajak jajarannya memantau ketersediaan stok bahan pangan yang ada di Lampung Barat.
Menurut Plh Bupati Lampung Barat Nukman hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi mengatasi masalah ketersediaan stok bahan pangan yang bisa timbul jelang Natal dan ahun baru (Nataru).
Nukman mengaku, sebagai Plh Bupati Lampung Barat, jajarannya diharapkan terus monitoring stok bahan pangan dan harga bahan pokok agar bisa mengatasi masalah terkait bahan pokok.
“Menjelang Nataru, diharapkan Pemkab terus melakukan pemantauan terkait ketersediaan stok pangan,” jelas Nukman saat mengisi kegiatan Ngupi Bebakhong kemarin, Senin (12/12/2022) di Aula Kagungan Setdakab, Pemkab Lampung Barat.
“Terus cek sekaligus mengidentifikasi ketersedian stok dan harga barang kebutuhan pokok yang tujuannya agar bisa menghindari kekurangan bahan pokok," terusnya.
Selain itu, hal tersebut juga dilakukan karena menurut Nukman, saat momen nataru biasanya proses distribusi barang kurang lancar.
Baca juga: Sipuba Craft Lampung Barat Ciptakan Lukisan Ampas Kopi
Baca juga: Sempat Tutup Akibat Pandemi, Wisata Curup Cimul di Kebun Tebu Lampung Barat Segera Dibuka Lagi
Hal itu nantinya bisa menjadi penyebab utama terjadinya kelonjakan harga bahan pokok di Lampung Barat.
“Momen nataru ini biasanya yang terjadi itu distribusi barang keluar masuk menjadi kurang lancar,” kata Nukman.
“Itulah nantinya yang menyebabkan tidak stabilnya dan terjadinya kelonjakan untuk harga bahan pokok,” tambahnya.
Sementara itu, Pemkab Lampung Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampung Barat memastikan bahwa ketersediaan stok pangan di Lampung Barat aman hingga akhir tahun.
Amannya stok pangan hingga akhir tahun tersebut diyakini DKP Lampung Barat berdasarkan hasil analisa data di bulan Oktober terkait sembako yang masuk.
Bahkan untuk ketersdiaan beras, DKP Lampung Barat mengatakan stok beras di Lampung Barat bisa dikatakan mengalami surplus.
Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Kasubag Perencanaan Umum dan Kepegawaian DKP Lampung Barat, Darwin Sabhara.
Darwin mengungkapkan, pihaknya setiap minggu telah melakukan pendataan keluar masuknya bahan pangan atau sembako di Lampung Barat.
Pemantauan tersebut dilakukan di tiga titik pantau yaitu di Kecamatan Sukau, Kecamatan Sumber Jaya dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Hal itulah yang menjadi dasar DKP Lampung Barat untuk menentukan aman atau tidaknya ketersediaan stok pangan di wilayah Lampung Barat.
“Jadi setiap minggu itu petugas kami ada yang melakukan pendataan keluar masuk barang di tiga titik yaitu Sukau, Sumber Jaya, dan BNS,” ungkap Darwin.
“Itulah dasar kami dalam menentukan aman atau tidaknya stok pangan di sini,” sambungnya.
Darwin menjelaskan, rata-rata pendistribusian yang masuk ke Lampung Barat itu seperti bahan pangan gula, minyak, tepung, dan telur.
Ia menambahkan, hal itu disebabkan karena bahan pangan tersebut tidak diproduksi di Lampung Barat.
Sedangkan terkait stok beras yang surplus, hal itu disebabkan karena produksi padi di Lampung Barat tercatat sebanyak 153 ribu ton.
Ditambah lagi dengan stok yang masuk dari luar daerah yaitu sebanyak 1,9 ton, bisa dipastikan untuk stok beras aman bahkan hingga awal bulan tahu 2023.
“Untuk beras justru mengalami surplus, karena hasil produksi hingga september produksi padi kita hasilkan sebanyak 153 ribu ton,” kata Darwin.
“Apalagi ditambah beras yang masuk dari luar daerah seperti Metro, Pringsewu bahkan dari Blitang sebanyak 1,9 juta ton,” tambahnya.
Sedangkan cadangan pangan keluar khususnya beras, Darwin mengatakan pengeluaran tersebut hanya sedikit yaitu sekitar kurang lebih 3 ribu ton.
Dirinya menjelaskan, hal tersebut juga dilakukan oleh para petani yang menjual hasil produksi mereka ke luar daerah, hasil produksi yang keluar itu pun mayoritas masih berbentuk gabah.
Perlu diketahui, sentra padi terbesar di Lampung Barat berpusat di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang sekaligus menjadi pintu masuk pendistribusian bahan pangan wilayah Lampung Barat.
Selain BNS, Darwin juga mengungkapkan Kecamatan Sukau termasuk sentra yang lumayan besar.
"Untuk lumbung pangan, BNS termasuk wilayah yang menjadi lumbung pangan terbesar kita, selain itu ada juga di Sukau,” ungkap Darwin.
“Sedangkan untuk 13 Kecamatan yang lain bukan tidak ada produksian, namun hasil produksinya bisa dibilang masih minim,” sambungnya.
Kendati demikian, walaupun ketersediaan stok pangan dan kebutuhan pokok di Lampung Barat bisa dipastikan aman, Darwin berharap pendistribusian barangnya tidak terganggu.
Ia juga menambahkan, jangan sampai terjadi gejolak harga yang memicu tidak stabilnya daya beli masyarakat.
Baca juga: Mau Semprot Tanaman Buncis, Kakek di Lampung Barat Meninggal Terperosok ke Jurang
Baca juga: Stok Pangan Aman Hingga Akhir Tahun, DKP Lampung Barat Harap Distribusi Tak Terganggu
“Harapannya walaupun kita sudah pastikan aman, semoga pendistribusiannya tidak terganggu,” harap Darwin.
“Semoga tidak terjadi gejolak harga juga, boleh bergeser, asal tetap stabil dan tidak memicu kurangnya daya beli masyarakat,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)
