Berita Lampung
Rumah Tak Layak Huni Kuli Serabutan di Lampung Selatan Segera Diperbaiki
Danramil 421-10 Katibung Kapten Inf Sugeng Pamuji mengatakan, pihaknya telah menerima informasi soal Ahyuni yang menempati rumah tidak layak.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Rumah tidak layak huni milik Ahyuni (50), warga Dusun Kawat Ngangkang, Desa Pardasuka, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Lampung segera diperbaiki oleh Kodim 0421/Lampung Selatan bersama jajaran Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Katibung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, rencananya rumah itu direnovasi melalui program Bedah Rumah, Jumat (16/12/2022).
Peletakan batu pertama perbaikan rumah akan dilakukan oleh Dandim 0421/Lampung Selatan Letkol Inf Fajar Akhirudin bersama Uspika Katibung.
Danramil 421-10 Katibung Kapten Inf Sugeng Pamuji mengatakan, pihaknya telah menerima informasi soal keluarga Ahyuni yang menempati rumah tidak layak huni.
Oleh karena, pihaknya bersama Uspika Katibung langsung meninjau rumah tersebut.
Baca juga: Pemkab-Banzas Bedah Rumah di Lampung Tengah
Baca juga: PLN Berhasil Selesaikan Program Bedah Rumah FABA Keluarga Abdullah Halim
"Setelah kita melakukan pengecekan, memang warga kita itu bertempat tinggal di rumah yang tidak layak huni. Dalam waktu dekat ini juga, kita akan merehab rumah tersebut agar menjadi rumah yang layak huni," kata Sugeng, Rabu (14/12/2022).
Sugeng menjelaskan, Bedah Rumah merupakan program Kodim 0421/Lampung Selatan.
Dia berharap program itu bermanfaat bagi warga kurang mampu.
Selain itu, Bedah Rumah juga menjadi salah satu wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat.
"Diharapkan masyarakat kita semuanya tinggal di rumah yang layak huni, terutama di wilayah teritorial kita ini," katanya.
Sementara itu, Ahyuni mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap keluarganya.
"Alhamdulillah, saya senang sekali karena rumah saya ini akan segera diperbaiki. Saya berterima kasih kepada Uspika Katibung, Kodim 0421 Lampung Selatan, Pemerintah Lampung Selatan, dan semua unsur yang terlibat dalam perbaikan rumah saya ini," katanya.
Ia juga berterima kasih atas kepedulian masyarakat untuk memperbaiki rumahnya.
"Mudah-mudahan Allah yang membalas kebaikan semua ini," ucapnya.
Hidup di bawah garis kemiskinan membuat duda empat anak ini tidak mampu membangun rumah layak huni.
Ahyuni menempati sebuah rumah yang kondisinya memang sangat tidak layak.
Rumahnya terbuat dari kayu, berdindingkan bilik, dan lantai tanah.
Mirisnya lagi, di dalam rumah tidak terlihat adanya perabotan selain sebuah dipan kayu beralaskan tikar yang dijadikan tempat beristirahat Ahyuni bersama keempat anaknya.
Bahkan, rumah berukuran 4x4 meter persegi itu nyaris roboh.
Material rumah terbuat dari kayu yang sudah mulai lapuk termakan usia, sehingga tidak mampu menopang beban rumah.
Untuk menahan agar rumah tetap berdiri, Ahyuni hanya menopangkan kayu sebagai penahan atap bangunan.
Dengan hanya mengandalkan pekerjaan sebagai kuli serabutan, uang yang dihasilkan terkadang tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )