Berita Lampung

Pemkab Pesisir Barat Minta Tidak Nyalakan Kembang Api di Pemukiman saat Tahun Baru

Rumah-rumah warga di Pesisir Barat mayoritas merupakan rumah panggung dan sangat rentan terbakar.

Penulis: saidal arif | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Wakil Bupati Pesisir Barat Lampung Zulqoini Syarif minta masyarakat tidak menyalakan kembang api di tengah pemukiman karena kebanyakan rumah warga berupa rumah panggung dan terbuat dari papan yang bisa timbulkan kebakaran. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Pemerintah Pesisir Barat Lampung meminta masyarakat tidak menyalakan kembang api di tengah pemukiman warga saat rayakan tahun baru.

Imbauan tidak menyalakan kembang api di tengah pemukiman yang disampaikan Pemkab Pesisir Barat Lampung untuk cegah kebakaran

Untuk di Pesisir Barat Lampung, umumnya rumah warga adalah model panggung dan terbuat dari papan sehingga bisa timbulkan kebakaran saat terkena percikan api.  

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pesisir Barat Lampung Zulqoini Syarif dalam minimalisir kejadian yang tidak diinginkan saat tahun baru.

"Kita mengimbau agar masyarakat tidak menyalakan kembang api tengah pemukiman warga," ungkapnya. Jumat (16/12/2022).

Mengingat rumah-rumah warga di Pesisir Barat mayoritas merupakan rumah panggung dan sangat rentan terbakar.

Baca juga: Pemkab Pesisir Barat Lampung Imbau Petugas Pemilu 2024 Tak Rangkap Jabatan

Baca juga: Jelang Nataru Pemkab Pesisir Barat Lampung Pastikan Stok Pangan Aman

Untuk itu kata dia, pihaknya mewanti-wanti agar masyarakat tidak menyalakan kembang api ditengah pemukiman yang padat penduduk.

Hal tersebut dimaksudkan agar perayaan tahun baru nantinya tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat.

"Kami bukan melarang masyarakat untuk menyalakan kembang api tapi jangan di pemukiman, silahkan di tempat area terbuka," imbuhnya.

Selain itu, Pemkab Pesisir Barat juga mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan dalam merayakan pergantian tahun tersebut.

"Pergantian tahun baru ini alangkah baiknya jika isi dengan kegiatan positif dan bermanfaat," ungkapnya.

"Terlebih julukan Kabupaten kita ini bergelar Bumi Para Sai Batin dan Ulama," sambungnya.

Selanjutnya, Wakil Bupati yang akrab disapa Pun Zul itu mengajak agar masyarakat ikut menjaga keamanan saat perayaan Hari Raya Natal.

"Mari kita saling menghormati dan menghargai saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah Hari Raya Natal," ucapnya.

Dengan menghormati Hari Raya Natal membuktikan adanya toleransi umat beragama di Pesisir Barat. 

"Mari kita menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama," lanjutnya.

Dikatakanya, Islam merupakan agama rahmatan lilalamin yang senantiasa menghormati nilai-nilai keberagaman.

Baca juga: Sebanyak 44 Pekon di Pesisir Barat Lampung Terjerat 3 Masalah Bisa Rugikan Negara Rp 11,5 M

Baca juga: Warga Pesisir Barat Lampung Keluhkan Banyak Lubang di Jalinbar Krui-Bengkulu

Untuk itu jangan sampai karena perbedaan keyakinan membuat terpecah belah.

"Karena perbedaan merupakan sebuah keniscayaan, karena perbedaan itu juga kita bisa saling melengkapi," ujarnya.

Dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan itu kata dia, nilai-nilai Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam akan semakin terasa.

Terlebih Pesisir Barat merupakan daerah yang mayoritas muslim dan dikenal sebagai bumi para ulama.

Dijelaskanya, kondisi masyarakat Pesisir Barat itu sangat beragam mulai dari keberagaman suku, ras dan agama.

"Meskipun beragam masyarakat Pesisir Barat ini sangat menghormati nilai-nilai perbedaan," bebernya.

"Sekali lagi mari kita senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan menghormati dan saling menjaga antar suku, ras dan agama," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved