Berita Lampung
Petani di Lampung Selatan Tewas Tertimpa Gubuk Tempatnya Berlindung dari Hujan
Tidak diduga bangunan gubuk yang dijadikan tempat perlindungan ini justru membawa bencana bagi petani di Lampung Selatan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Seorang petani di Lampung Selatan tewas tertimpa bangunan gubuk tempatnya berlindung dari hujan saat bencana angin kencang melanda wilayah setempat.
Tidak diduga bangunan gubuk yang dijadikan tempat perlindungan ini justru membawa bencana bagi petani di Lampung Selatan.
Seorang petani yang mengalami nasib malang atas bencana angin kencang atau puting beliung ini bernama Darmo (40) warga Desa Rulung Helok, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Lampung.
Diceritakan Sunarto, mertua dari korban, almarhum Darmo ketika itu sedang berada di sawah saat hujan disertai angin kencang melanda willayah Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Sabtu (17/12/2022) sekira pukul 19.30 WIB.
Darmo saat hujan disertai angin kencang bersama dua temannya sedang berada di sawah.
Ketika hujan mereka berteduh di gubuk yang ada di sawah tersebut.
Baca juga: Sebanyak 67 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Natar Lampung Selatan
Baca juga: Digerebek Polisi, Pencuri di Lampung Selatan Buang Tas Berisi Senpi ke Dalam Sumur
"Saat angin kencang itu mereka bertiga berada di dalam gubuk. Tapi nggak lama kemudian ke dua teman almarhum meninggalkan gubuk tersebut," kata Sunarto, Minggu (18/12/2022).
Tak lamasepergian kedua temannya, Darmo juga berupaya mengikuti keluar dari gubuk.
Namun ketika Darmo keluar dari gubuk, datang angin kencang.
Angin ini pun membuat gubuk yang sudah cukup reot ini roboh hingga menimpa Darmo.
Korban Darmo tertimpa atap gubuk yang dijadikannya tempatnya berteduh.
Darmo sempat dilarikan ke RS Natar Medika tapi nyawanya tidak tertolong.
6 Desa Porak Poranda
Wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya diterpa bencana angin kencang alias puting beliung hingga mengakibatkan 1 orang tewas.
Insiden puting beliung atau angin kencang yang terjadi pada Sabtu (17/22/2022) petang tersebut melanda sejumlah wilayang di Natar, Lampung Selatan, Lampung.
Tercatat, ada 4 dusun di Natar, Lampung Selatan, Lampung, yang terkena dampak dari insiden angin kencang atau puting beliung tersebut.
Satu warga di Desa Rulung Helok tewas buntut insiden angin kencang tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, hujan deras disertai angin kencang memporak-porandakan sejumlah rumah warga di beberapa desa di kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Beberapa rumah yang porak-poranda akibat hujan deras itu terjadi di Desa Rulung Helok dan Branti Raya, Kabupaten Lampung Selatan
Selain itu, akses jalan menuju beberapa dusun di desa Rulung Helok sulit dilalui lantaran pohon tumbang tepat di tengah jalan.
Baca juga: 2 Warga Lampung Selatan Diamankan Karena Halangi Polisi Tangkap Penyalaguna Narkoba
Baca juga: Setelah Disapu Angin Kencang Wilayah Lampung Diguyur Hujan Es
Beberapa dusun yang diterjang angin puting beliung di antaranya Dusun Way Napal Candi Rejo, Air Panas dan Talang Rengas.
Babinsa Rulung Helok Serda Mujiantoro mengatakan, terdapat banyak rumah yang mengalami kerusakan.
"Diperkirakan satu dusun itu ada 80 persen rumah warga yang mengalami kerusakan baik rusak ringan maupun sedang," kata Mujiantoro, Sabtu malam.
Mujiantoro mengatakan, selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga merobohkan tanaman milik warga yang siap panen seperti jagung dan lainnya.
"Banyak tanaman yang roboh, apa lagi pohon-pohon besar yang tumbang banyak di sini (Natar)," kata Mujiantoro.
Mujiantoro menyebutkan, akibat dari terjangan puting beliung disertai hujan deras itu, terdapat satu korban meninggal dunia yakni Darmo (40), warga dusun Air Panas, Desa Rulung Helok.
Saat itu, dijelaskan Mujiantoro, korban sedang istirahat di tengah ladang.
Kemudian, saat angin kencang melanda, korban tertimpa gubuk tempatnya beristirahat tanpa sempat menyelamatkan diri.
Mujiantoro mengatakan, pihaknya bersama camat masih melakukan pendataan dan melihat kondisi rumah-rumah yang tertimpa musibah.
Sementara itu, warga desa Rulung Helok, Wati mengatakan, ada banyak rumah yang rusak karena terjangan angin puting beliung di desanya.
Kata Wati, kejadian angin puting beliung itu diperkirakan terjadi kira-kira pukul 16.30 WIB, saat hujan deras turun.
"Ya waktu hujan tadi kejadiannya, ada empat dusun di sini yang kena puting beliung, dan hampir rata-rata rusak rumah warga kena angin puting beliung tadi," ucapnya.
Kepala Desa Branti Raya Ahmad Rizal membenarkan musibah angin puting beliung yang menimpa desanya pada Sabtu (17/12/2022) petang.
"Ya betul ada empat dusun di sini kena puting beliung sore ini kejadiannya," kata Rizal.
Rizal mengatakan, untuk sementara ada dua rumah warga yang dikabarkan roboh.
Rizal memperkirakan, ada sekitar 10 rumah lebih yang atapnya habis atau hancur akibat puting beliung.
"(Rumah) yang betul-betul roboh informasinya ada dua rumah, kalau atap rumah yang asbes genteng berterbangan itu lebih 10 rumah rasanya yang kena," jelas Rizal.
Rizal menambahkan, pihaknya masih mendata ada berapa rumah yang mengalami kerusakan.
"Intinya kalau 10 lebih," tandas Rizal.
BPBD Catat 11 Dusun Terdampak
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Dulkahar menyabut, terdapat 11 dusun di Desa di Branti Raya, Natar, Lampung Selatan, yang terdampak angin kencang atau puting beliung.
Ke-11 dusun tersebut yakni Dusun Tejomartani, Dusun Sidorejo,Dusun Banurejo, Dusun Sinar Branti, Dusun Sidodadi, Dusun Borobudur, Dusun Purworejo, Dusun Srirejo, Branti 2, Dusun Branti Angung, Dusun Branti 1.
Kemudian, 4 dusun di Desa Relung Helok juga terdampak angin kencang atau puting beliung, yakni Dusun Way Napal, Dusun Candi Rejo, Dusun Way Panas, dan Dusun Talang Renggas.
Kemudian, 4 desa lainnya yang terdampak yakni Desa Candimas, Desa Relung Mulya, Desa Mandah, dan Desa Natar.
Dulkahar juga membenarkan terdapat satu korban jiwa akibat angin kencang atau puting beliung tersebut.
"Korban jiwa satu orang atasnama Darmo (40) alamat Dusun Air Panas, Desa Rulung Helok," kata Dulkahar, Sabtu malam.
Dulkahar menambahkan, berdasarkan laporan petugas, tercatat ada 30 rumah mengalami rusak berat dan 82 rumah rusak ringan.
Di desa Branti Raya, kata Dulkahar, terdapat 112 rmh rusak
Lalu, rumah rusak juga terdapat desa relung helok, desa Natar, desa Mandah.
"Rumah rusak di desa relung Mulya kurang lebih 20 rumah, di Desa Candimas satu rumah rusak berat, 5 rumah lainnya rusak sedang, dan 28 rumah rusak ringan, total ada 34 rumah yang rusak," katanya.
Selain rumah rusak, kata Dulkahar, angin kencang juga merusak infrastruktur yakni jaringan PLN listrik padam di desa relung helok.
Kebun karet, ladang singkong dan jagung rubuh terhempas angin kencang terkena imbas angin kencang dan hujan es di Natar tersebut.
Dulkhar mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan dan evakuasi oleh petugas gabungan baik destana desa, aparatur desa dan kecamatan, UPT PU dan BPBD, Babinsa, basarnas dan camat.
Lanjut Dulkahar, masyarakat dan petugas gabungan melakukan pembersihan puing puing setelah kejadian.
Dulkahar menyebut kendala di lapangan, kurangnya peralatan untuk evakuasi pohon tumbang dan memotong batang pohon yg menimpa rumah.
Selain itu, menurut Dulkahar, kendala lainnya kurangnya penerangan jalan karena terjadi pemadaman lampu hingga malam.
Sehingga, kata Dulkahar, pemadaman lampu itu memperlambat proses pembersihan puing-puing di desa relung helok.
Dulkahar menyebut perlu pengerahan sumber daya untuk membersihkan puing puing setelah kejadian agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat dan warga terdampak bencana.
Selain itu, Dirinya berharap dapat bantuan asbes untuk masyarakat yg atap rumahnya rusak terbawa angin.
Dirinya juga memerlukan pengobatan sementara untuk korban luka luka.
Dulhakar mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.
"Berdasarkan peringatan dini BMKG bahwa cuaca ektrim masih berlangsung sampai dengan Januari 2023 yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," tandasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )