Berita Lampung
Bocah Tewas Tersambar Petir di Tanggamus Lampung sedang Main di Sawah
Korban tersambar petir ketika itu sedang main di sawah wilayah Dusun Sukajaya, Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung.
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Seorang bocah yang meninggal dunia setelah tersambar petir di wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung sedang main di sawah.
Korban tersambar petir ketika itu sedang main di sawah wilayah Dusun Sukajaya, Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung.
Korban saat itu ditemukan oleh seorang saksi yang melintas sudah tergeletak di areal persawahan Kabupaten Tanggamus tersebut.
Bocah ini ditemukan masih bernafas sehingga langsung dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Cuma tidak tertolong.
Seorang bocah yang tewas tersambar petir di Dusun Sukajaya, Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung, sudah diidentifikasi, Rabu (21/12/22).
Baca juga: Bule Amerika Nekat Jalan Kaki Demi Bertemu Kekasihnya di Tanggamus Lampung
Baca juga: Dua Bocah Tersambar Petir di Pesawaran Lampung, Ibu Histeris Lihat Anak Terbaring di Puskesmas
Peristiwa itu dialami Rian Deni (15), Jumat (16/12/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
Iptu M Yusuf selaku Kasi Humas Polres Tanggamus Polda Lampung mengatakan, Polsek Pugung sudah mengidentifikasi korban tewas tersambar petir.
Yusuf menjelaskan korban tersambar petir saat tengah bermain di area persawahan di Dusun Sukajaya, Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung.
“Korban bernama Rian Deni (15), warga Pekon Sukamerindu, Kecamatan Talang Padang,” kata Iptu M Yusuf, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi.
Dalam proses identifikasi, Polsek Pugung didampingi Polsek Talang Padang dan puskesmas setempat.
Sebab, kata dia, korban merupakan warga Kecamatan Talang Padang, Tanggamus, Lampung.
“Untuk TKP masuk wilayah hukum Polsek Pugung. Untuk alamat korban sendiri masuk wilayah hukum Polsek Talang Padang,” jelasnya.
Begitu mendapat informasi, Kapolsek Talang Padang Bambang Sugiono bersama anggotanya langsung mengantarkan korban ke rumah duka.
“Kapolsek Talang Padang bersama anggotanya juga melaksanakan sambang duka dan mengantarkan korban hingga ke pemakaman,” katanya.
Yusuf pun menjelaskan kronologi kejadian.
Peristiwa bermula saat Dirja (27), warga Pekon Sukamerindu, melintasi jalan area persawahan menggunakan motornya, Jumat (16/12/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
Setiba di Dusun Suka Jaya, Pekon Tanjung Heran, Kecamatan Pugung, ia melihat korban telah tergeletak di pinggir jalan.
Ia langsung membawa korban yang masih bernapas ke rumahnya.
Ia memberi tahu orang tua korban bahwa anaknya ditemukan sudah tergeletak di area persawahan karena tersambar petir.
Baca juga: Baru Mau Buka Puasa, Nenek di Lampung Syok Tiba-tiba Rumahnya Tersambar Petir
Baca juga: Breaking News Satu Rumah Roboh Akibat Hujan Deras Disertai Petir di Kedaung Bandar Lampung
Lalu Dirja beserta keluarga korban menuju ke lokasi kejadian.
Ayah korban langsung membawanya ke Puskesmas Talang Padang.
Namun, sesampainya di puskesmas, dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
Kemudian keluarga membawa korban menuju ke rumah duka untuk dimakamkan.
“Dari hasil identifikasi, pada tubuh korban tidak mengalami luka. Tetapi baju korban mengalami robek terkena sambaran petir,” ungkap Iptu M Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Kasi Humas Polres Tanggamus Polda Lampung menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut.
“Kami Polres Tanggamus dan jajaran menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban," kata dia.
Pihaknya juga berharap keluarga korban tabah dalam menghadapi cobaan.
Petambak di Tulangbawang Tewas Tersambar Petir
Pria di Tulangbawang Lampung tewas tersambar petir saat sedang menjaga salah satu tambak di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawa Jitu Timur.
Korban tersambar petir tersebut merupakan seorang pria berinisial KS (43), berprofesi petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawa Jitu Timur, Tulangbawang, Lampung.
Tewasnya seorang petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawa Jitu Timur diungkapkan Kapolsek Rawa Jitu Selatan, Polres Tulangbawang, Lampung Iptu Poniran.
"KS memang merupakan warga Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawa Jitu Timur," jelas Kapolsek Rawa Jitu Selatan, Iptu Poniran, Selasa (4/10/2022).
Ia mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada korban tersambar petir tersebut.
"Pagi tadi, pukul 7.00 WIB, petugas kami sudah melakukan olah TKP pada lokasi yang dialami korban KS di Tanggul Tambak, Kampung Bumi Dipasena Agung," terangnya.
Kapolsek menjelaskan, adapun kronologis menurut keterangan dari saksi Angga (20), warga Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawa Jitu Selatan.
Pada hari Senin (3/10/2022) lalu, sekira pukul 20.00 WIB, korban bersama dengan teman-temannya sesama petambak berkumpul sampai pukul 21.00 WIB malam hari.
"Korban Senin kemarin masih berkumpul dengan teman-temannya sesama petambak, dikarenakan keesokan harinya korban akan panen udang di tambak miliknya," ungkapnya.
Namun, setelah teman-temannya pulang dari lokasi berkumpul, korban menetap di lokasi sendirian di tambak tersebut.
Setibanya pada hari panen, tepatnya pada hari Selasa (4/10/2022), pukul 07.00 WIB.
Saksi datang ke tambak milik korban untuk mengantarkan sarapan kepada para warga yang akan melakukan panen udang.
"Saat tiba di tambak, saksi tidak mendapati satu orang pun di sana, karena merasa curiga saksi lalu berjalan mengelilingi tanggul tambak untuk mencari korban," ucapnya.
Setelah berkeliling pada tanggul tambak, saksi menemukan korban dalam keadaan tertelungkup, dengan kondisi pakaian robek terkoyak seperti tersambar petir.
Kaget melihat korban, saksi lalu memanggil tetangga sekitar dan membawa korban ke Puskesmas Rawa Jitu Timur.
"Saat diperiksa oleh petugas medis, ternyata korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ujarnya.
Mendapatkan informasi adanya korban meninggal dunia pada lokasi tanggul tambak udang tersebut.
Petugas langsung datang ke lokasi yang ditujukan untuk langsung melakukan olah TKP.
"Hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan oleh petugas medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.
Menurutnya, kuat dugaan penyebab korban meninggal dunia tersebut dikarenakan luka bakar di tubuhnya akibat tersambar petir.
"Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," ucap Kapolsek.
"Kini, korban langsung di makamkan hari ini juga di TPU kampung setempat," tambahnya.
Dari hasil olah TKP, petugas berhasil mensita barang bukti (BB) berupa kaos warna biru terdapat bekas terbakar, celana jeans pendek warna biru terdapat bekas terbakar, topi dengan kondisi hancur terbakar, dan celana dalam warna ungu terdapat bekas terbakar.
( Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi /Candra Wijaya)