Berita Lampung
Listrik Nunggak, Pria di Bandar Lampung Diduga Jadi Korban Penganiayaan Oknum Pegawai PLN
Dugan penganiayaan oleh oknum pegawai PLN tersebut terjadi di kediaman korban bernama Sangga Wijaya yang di jalan Purnawirawan.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang pria di Bandar Lampung, Lampung, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dugan penganiayaan oleh oknum pegawai PLN tersebut terjadi di kediaman korban bernama Sangga Wijaya yang di jalan Purnawirawan, gang Swadaya 6 no 72, Gunung Terang, Bandar Lampung, Kamis (22/12/2022).
Menurut korban, peristiwa dugaan penganiayaan tersebut bermula dari permasalahan tunggakan pembayaran listrik di rumahnya.
Dia menjelaskan, jika listrik dirumahnya menunggak pembayaran selama satu bulan.
Adapun jumlah tunggakan listrikan yang harus ia bayar yakni senilai Rp 397.000 ditambah denda menjadi Rp 403.134.
Baca juga: Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Kembali Naik, Rp 34 Ribu per Kilo
Baca juga: Pengendara Keluhkan Sisa Material di Flyover Gajah Mada Bandar Lampung
"Mereka ada empat orang, yang turun dari mobil ada dua orang, datang mengatasnamakan tim pemutusan dari PLN," ujar Sanggga, Senin (26/12/2022).
"Paginya memang ada mengantar surat peringatan, terus sore mereka datang lagi langsung mau memutus sambungan listrik itu," imbuhnya.
Sangga pun menjelaskan kronologi peristiwa dugaan penganiayaan yang dialaminya.
"Awalnya saya di dalam rumah, pihak PLN teriak-teriak ke tetangga, lalu saya nyuruh adek saya keluar dan bilang kalau listrik mau dibayar," ucap Sangga.
Kemudian, menurut Sangga oknum tersebut tak percaya dan berteriak dan melontarkan kata-kata kasar.
"Saya bilang sabar ini lagi proses dibayar, tinggal tunggu konfirmasi dari aplikasi dana, lalu saya tinggal ke dalam rumah," kata dia.
Beberapa menit kemudian, oknum tersebut kembali berteriak memanggil korban.
Selanjutnya, korban pun keluar dan mengatakan bahwa listris sudah dibayar sembari menunjukkan bukti pembayaran yang ada di aplikasi ponselnya.
"Tapi dia enggak percaya, dia nerobos masuk ke pekarangan rumah saya," kata dia
"Saya bilang, kalau kamu masuk rumah saya nanti saya teriakin maling," imbuhnya.