Berita Lampung

Kisah Miris Warga Gedung Pakuon Bandar Lampung, Hanya Gunakan 2 Toilet untuk 30 KK

Padahal, di sana ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) atau 114 jiwa, dimana 50 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto
Warga bersama komunitas bergotong royong memperbaiki toilet di RT 4, LK 1, Kelurahan Gedung Pakuon, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Lampung, Senin (26/12/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Warga yang tinggal di RT 4, LK 1, Kelurahan Gedung Pakuon, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Lampung mendambakan toilet yang layak.

Pasalnya, kondisi toilet umum yang mereka gunakan sangat memprihatinkan.

Warga pun menggandeng organisasi dan komunitas untuk memperbaiki fasilitas toilet umum, Senin (26/12/2022).

Perbaikan tersebut dilakukan lantaran kondisi fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di lokasi tersebut sangat jauh dari layak.

Warga tidak memiliki fasilitas MCK pribadi di rumahnya masing-masing.

Baca juga: Napi Narkoba Tewas di Toilet Rutan Kelas IIB Krui, Mantan Anggota Polisi

Baca juga: Suami di Lampung Pergoki Istri Selingkuh, Teman Prianya Sembunyi di Toilet

Ada enam pintu fasilitas toilet di lokasi tersebut.

Mirisnya, yang berfungsi hanya dua pintu.

Padahal, di sana ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) atau 114 jiwa, dimana 50 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Muhammad Abduh, Ketua RT 4, LK 1, Kelurahan Gedung Pakuon, Bandar Lampung, mengaku pihaknya menggandeng sejumlah organisasi dan komunitas untuk merealisasikan program perbaikan toilet.

Adapun organisasi yang terlibat yakni World Clean Up Day (WCD), International Relations Infographic Space (IR.is) yang didampingi oleh Kecamatan Telukbetung Selatan, SNV Netherland Development Organization, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), serta karang taruna Setempat.

"Hari ini kegiatan kita sedot tinja di RT 4 LK 1, Kelurahan Gedong Pakuon, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung," ujar Abduh kepada Tribunlampung.co.id, Senin (26/12/2022).

"Jadi dananya ini merupakan hasil dari pengumpulan sampah, lalu hasilnya dijual dan digunakan untuk biaya sedot tinja," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, warganya sangat membutuhkan fasilitas toilet.

Baca juga: Istri Lari Keluar Rumah, Suami Dapati Pria Lain di Toilet Hanya Pakai Celana Dalam

Baca juga: Nasib Pilu Sopir Ditahan di Polsek: 8 Hari Cuma Makan 3 Kali, Malam Tak Bisa Buang Air

Pasalnya, warga setempat tidak memiliki toilet pribadi di rumahnya.

"Penduduk sini mayoritas merupakan penghuni kontrakan yang tidak punya fasilitas MCK," kata Abduh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved